SIMULASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP DAYA SAING TEMBAKAU MADURA
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif
View Archive InfoField | Value | |
Title |
SIMULASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP DAYA SAING TEMBAKAU MADURA
|
|
Creator |
Ningsih, Kustiwati
|
|
Description |
Peluang produk agribisnis terutama tembakau sangat terbuka. Keberhasilan agribisnis tembakau akan tergantung pada daya saing. Daya saing komoditas dapat ditentukan oleh keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Tujuan Penelitian yaitu untuk : (1) melakukan analisis daya saing baik dari sudut pandang keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif, (2) mengkaji dampak kebijakan pemerintah terhadap usahatani tembakau Madura dan (3) mengetahui pengaruh perubahan harga faktor-faktor produksi terhadap daya saing tembakau Madura. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pamekasan dengan pertimbangan Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu daerah sentra produksi tanaman tembakau Madura dengan produktivitas yang terus meningkat Pengambilan sampel menggunakan metode Stratified Cluster Sampling. Untuk analisis data sampel menggunakan Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani tembakau Madura memiliki keuntungan privat yaitu, Rp. 1.471.271,96, Rp. 1.782.294,67, dan Rp. 6.795.065,63 per hektar untuk masing-masing lahan gunung, lahan kering dan lahan sawah irigasi. Tetapi keuntungan sosial hanya diperoleh pada usahatani tembakau di lahan kering dan lahan sawah irigasi, masing-masing sebesar, Rp. 713.791,95 dan Rp. 10.730.281,65 per hektar. Usahatani tembakau di lahan gunung memiliki keuntungan sosial negatif sebesar Rp. 513.923,49 per hektar. Usahatani tembakau Madura di lahan tegal dan sawah memiliki keunggulan komparatif ditunjukkan dengan nilai DRC masing-masing 0,9621 dan 0,4684, serta memiliki keunggulan kompetitif  ditunjukkan dengan nilai PCR masing-masing 0,9276 and 0,6308. Sedangkan untuk usahatani tembakau di lahan gunung diperoleh nilai DRC dan PCR masing-masing 1,0290 dan 0,6308. Kebijakan pemerintah terhadap harga input dan output berdampak positif untuk usahatani tembakau di lahan gunung dan lahan kering, tetapi tidak pada lahan sawah beririgasi. Daya saing meningkat sehubungan dengan penurunan harga input tradable 5% dan penurunan dengan 10% dan kenaikan harga input tradable 30%. Daya saing komoditas menurun sehubungan dengan menaikkan harga urea sebesar 40%. Begitu juga kenaikkan pajak 20% akan menyebabkan meningkatnya daya saing.
|
|
Publisher |
Universitas Islam Madura
|
|
Date |
2014-06-27
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://journal.uim.ac.id/index.php/agrosains/article/view/162
10.31102/agrosains.2014.1.1.10-21 |
|
Source |
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif; Vol 1 No 1 (2014): Juni 2014; 10-21
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif; Vol 1 No 1 (2014): Juni 2014; 10-21 2598-4179 2407-6287 10.31102/agrosains.2014.1.1 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://journal.uim.ac.id/index.php/agrosains/article/view/162/127
|
|
Rights |
Copyright (c) 2014 Kustiawati Ningsih
http://creativecommons.org/licences/by/4.0 |
|