Dasar-dasar Kurikulum Berbasis Multikultural (Filsafat Kurikulum yang Mengitarinya)
Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Dasar-dasar Kurikulum Berbasis Multikultural (Filsafat Kurikulum yang Mengitarinya)
Dasar-dasar Kurikulum Berbasis Multikultural (Filsafat Kurikulum yang Mengitarinya) |
|
Creator |
Arifin, Zainal
|
|
Subject |
Multikultura, kurikulum, filsafat
Multikultura, kurikulum, filsafat |
|
Description |
Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi tolok ukur dan rancangan keberhasilan pendidikan. Pendidikan yang baik ditandai dengan perumusan serta pengimplementasian kurikulum yang baik pula. Karena itu, agar dapat berdiri tegak kuat dan tidak roboh serta dapat tercapai tujuan pendidikan, kurikulum haruslah didasari dengan dasr filsafat yang kuat. Melalui metode kepustakaan (library research), penulis akan mengupas dasar kurikulum mengenai filsafat yang berada di dalamnya melalui sudut pandang multikulturalisme. Hasil dari kajian ini adalah penerapan multikulralisme dalam pendidikan sehingga menjadi “pendidikan multikultural” sangatlah tepat mengingat Indonesia adalah negara multikultur terbesar di dunia. Terlepas dari pro kontra pendidikan multikultural, sebelum menerapkan konsep pendidikan multikultural, tentunya terlebih dahulu kita formulasikan kurikulum yang berbasis multikultural dengan filsafat multikulturalisme sebagai roh kurikulum tersebut.
Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi tolok ukur dan rancangan keberhasilan pendidikan. Pendidikan yang baik ditandai dengan perumusan serta pengimplementasian kurikulum yang baik pula. Karena itu, agar dapat berdiri tegak kuat dan tidak roboh serta dapat tercapai tujuan pendidikan, kurikulum haruslah didasari dengan dasr filsafat yang kuat. Melalui metode kepustakaan (library research), penulis akan mengupas dasar kurikulum mengenai filsafat yang berada di dalamnya melalui sudut pandang multikulturalisme. Hasil dari kajian ini adalah penerapan multikulralisme dalam pendidikan sehingga menjadi “pendidikan multikultural” sangatlah tepat mengingat Indonesia adalah negara multikultur terbesar di dunia. Terlepas dari pro kontra pendidikan multikultural, sebelum menerapkan konsep pendidikan multikultural, tentunya terlebih dahulu kita formulasikan kurikulum yang berbasis multikultural dengan filsafat multikulturalisme sebagai roh kurikulum tersebut. |
|
Publisher |
LP3M STAI Darul Hikmah Bangkalan
|
|
Date |
2019-03-16
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Articles Articles |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alinsyiroh/article/view/3401
10.35309/alinsyiroh.v5i1.3401 |
|
Source |
Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman; Vol 5 No 1 (2019): Maret; 135-154
Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman; Vol. 5 No. 1 (2019): Maret; 135-154 2656-6680 2477-4928 10.35309/alinsyiroh.v5i1 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alinsyiroh/article/view/3401/2517
|
|