Ziarah Makam Walisongo Dalam Peningkatan Spiritualitas Manusia Modern
Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Ziarah Makam Walisongo Dalam Peningkatan Spiritualitas Manusia Modern
Ziarah Makam Walisongo Dalam Peningkatan Spiritualitas Manusia Modern |
|
Creator |
Habib Ismail, Ari Rohmawati;
|
|
Subject |
Pilgrimage of Walisongo Tomb, Spirituality, Modern Man
Ziarah Makam Walisongo, Spiritualitas, Manusia Modern |
|
Description |
The aim of this research try to study walisongo pilgrimage that has been done by modern human being that , developed in the society. On the one hand Double-edged modernity, which is beneficial and detrimental to human life, resulting in an escritical deprivation, the loss of human identity as a weak human "human" and emphasizing the aspect of rationality and liberality. These conditions gave an impact on the emergence of social pathology such as criminality, poverty, social disharmonization and so on. So the impact of these modernity are important to find the solution by using phenomenology approach. The researchers seek solutions to social problems which is caused by modernity, by looking at pilgrimage walisongo as an effort or mehode to improve spirituality human being. The result shows that the pilgrimage of the tomb of the walisongo is one the way to keep awakening the divine awareness, through a metaphysical-subjective approach, namely the human being fells a transcendental beauty with closest to Alloh Swt. The meeting beyond after death is inevitable. This subjective-metaphysical approach can be done through the pilgrimage of the walisongo tomb. So the pilgrimage that has the transcendental aspect becomes an eschatological area that is able to resuscitate and escalate the modern-substituted spirituality human being.
Penelitian ini mencoba mengkaji makna dari ziarah walisongo yang telah dilakukan manusia modern yang berkembang dimasyarakat seperti sekarang ini. Modernitas yang bermata ganda,disatu sisi menguntungkan dan disisi lain merugikan kehidupan manusia, mengakibatkan sebuah ketercerabutan esksitensial, yaitu hilangnya jati diri manusia sebagai “manusia” yang lemah aspek spiritualnya, dan menekankan aspek rasionalitas dan liberalitas. Kondisi tersebut berdampak pada munculnya patologi sosial seperti kriminalitas, kemiskinan, disharmonisasi sosial dan lain sebagainya.maka dampak modernitas tersebut penting untuk ditemukan solusinya dengan menggunkan pendekatan fenomenologi. Peneliti berusaha mencari solusi bagi masalah sosial yang disebakan oleh modernitas, yaitu dengan melihat ziarah walisongo sebagai upaya atau mehode meningkatkan spiritualitas manusia. Hasil dari penelitian ini adalah ziarah makam walisongo merupakan salah satu jalan untuk tetap membangunkan kesadaran ilahiyah, melalui pendekatan subyektif-metafisik, yaitu manusia sebagai hamba (indivdu) merasakan sebuah keindahan transendental dengan kedekatan terhadap sang Maha pembuat Hidup yaitu the ultimate reality- Alloh Swt. Bahwa pertemuan sesudah kematian itu niscaya. Pendekatan subyektif-metafisik ini dapat melalui ziarah makam walisongo. Maka ziarah yang memiliki aspek transendental tersebut menjadi wilayah eskatologi yang mampu menyadarkan kembali dan meningkat spiritualitas manusia yang tersubstitusi zaman modern. |
|
Publisher |
Fakultas Agama Islam Universitas Darul 'Ulum Jombang
|
|
Date |
2018-01-04
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Artikel yang telah di-peer-review Artikel yang telah di-peer-review |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/sumbula/article/view/3230
|
|
Source |
Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya; Vol. 2 No. 2 (2017): Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya; 612-627
Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya; Vol 2 No 2 (2017): Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya; 612-627 2548-3900 2528-2867 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/sumbula/article/view/3230/2436
|
|
Rights |
Copyright (c) 2017 Ari Rohmawati; Habib Ismail (Author)
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|