BAHASA DAN PIKIRAN
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama
View Archive InfoField | Value | |
Title |
BAHASA DAN PIKIRAN
|
|
Creator |
Hamdan, Muhammad
Huda, Muhammad Muchlish |
|
Description |
Bahasa merupakan rangkain bunyi yang mempunyai maknaterrtentu. Rangkain bunyi yang dikenal sebagai kata, melambangkan suatukonsep. Kumpulan lambang bunyi, dalam pemikirannya, tidak terlepas dariyang satu dengan yang lainnya. Kata-kata itu kemudian dipergunakan dalamsuatu sistem yang terpola. Walaupun bunyi-bunyi bahasa itu di gunakan sudahbenar dan sesuai dengan konvensi (kesepakatan pengguna bahasa), tetapi bilahubungan antar kata-katanya itu tidak berpola, maka proses komunikasi tidakakan berjalan dengan baik. Semenata Pikiran bisa dikatakan sebagai prosespengolahan stimulus yang berlangsung dalam domain representasi utama. Prosestersebut dapat dikatagorikan sebagai proses perhitungan (computational process).Dalam prakteknya bahasa digunakan sebagai media manusia untuk berpikirsecara abstrak yang memungkinkan objek-objek faktual ditransformasikan kedalam simbol-simbol abstrak. Dengan adanya bahasa kita dapat memikirkansesuatu meskipun objek yang kita pikirkan itu tidak berada di dekat kita.Dengan simbol-simbol bahasa yang abstrak, manusia dapat memikirkan sesuatusecara terus-menerus dan kemudian mewariskan pengalamannya itu kepadagenerasi-generasi berikutnya. manusia dapat pula mengkomunikasikan sesuatuyang dipikirkan dan dapat pula belajar sesuatu dari orang lain. Terdapatbeberapa pengelompokan keterkaitan bahasa dengan Pikiran, yaitu: (a) BahasaMemengaruhi Pikiran. Pemahaman terhadap kata mempengaruhi pikirannyaterhadap realitas. Pikiran manusia dapat terkondisiikan oleh kata yang manusiagunakan. Tokoh yang mendukung hubungan ini adalah Benjamin Whorf dangurunya, Edward Sapir. (b) Pikiran Memengaruhi Bahasa.kemampuan manusiaberpikir muncul lebih awal ditinjau dari aspek evolusi dan berlangsung belakangandari aspek perkembangannya dibandingkan kemampuan menggunakan bahasa.(c) Bahasa dan pikiran saling mempengaruhibahasa dan pikiran pada tahap permulaan berkembang secara terpisah dan tidak saling mempengaruhi. Jadi, mulamula pikiran berkembang tanpa bahasa, dan bahasa mula-mula berkembang tanpapikiran. Lalu pada tahap berikutnya, keduanya bertemu dan saling bekerja sama,serta saling mempengaruhi.
|
|
Publisher |
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun
|
|
Date |
2020-03-24
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/article/view/3833
|
|
Source |
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama; Vol. 7 No. 2 (2019); 229-244
2527-631X 2338-9648 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/article/view/3833/2873
|
|
Rights |
Copyright (c) 2020 El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|