Kesetaraan Gender Dalam Perspektif Islam (Meretas Ketidakadilan Politik Terhadap Kemanusiaan Manusia)
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Kesetaraan Gender Dalam Perspektif Islam (Meretas Ketidakadilan Politik Terhadap Kemanusiaan Manusia)
|
|
Creator |
Pristiwiyanto, Pristiwiyanto
|
|
Description |
Manusia adalah fenomena yang senantiasa berproses mencari jalan kemanusiaanya. Realita belantara sosial merupakan tantangan terberat manusia dalam merefleksikan eksistensi dan supremasi dirinya. Mengingat gejala kemanusiaan merupakan paradigma multi kompleks dan multi dimensional. Gender sebagai ekspresi kesadaran filosofi sebagai hipotesis menjawab kompleksitas kemelut relasi sosial sesama pasangan jenis dan sahabat karir sehidup semati laki-laki dan perempuan. Konsepsi gender yang dipangang sebagai solusi ternyata merupakan sasaran empuk para konspirator politik, untuk mengeksploitasi secara sewenang-wenangan dan tanpa rasa keadilan atas rasa harkat dan martabat pasangan jenis tersebut. Krisis kemanusiaan mewarisi puing-puing kehancuran peradaban umat manusia hampir sepanjang sejarahnya. Menjadi alasan utama Allah sang Maha Penyayang menghadirkan Islam untuk menyelamatkan manusia. Islam sebagai ajaran mengenal fitrah kemanusiaan, jika dipahami dan diamalkan secara konsisten merupakan solusi komprehensif bagi manusia bila mampu disinergikan secara optimal dengan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Islam sebagai ajaran yang mampu menyentuh kesadaran manusia akan keterhinggaan diri, yang hanya dapat diatasi melalui kesadaran spiritual tentang hakikat ketakterhinggaan Allah. Berdasarkan kesadaran Islami inilah keadilan akan mereka, bila manusia mampu memposisikan diri dalam peran dan fungsi alamiah yang merupakan sunnatullah. Dimana manusia memaklumi keberadaan laki-laki dan perempuan dengan segala hakikat alamiahnya bukan merupakan kelemahan melainkan kekuatan mereka dalam menjalankan visi dan misi kemanusiaannya. Mengingat hakekat keadilan relasi gender terletak pada persamaan antara hak dan kewajiban. Laki-laki dan perempuan adalah manusia. Namun mereka berbeda dalam fungsi dan peran alamiahnya. Adalah suatu ketidakadilan jika suatu yang berbeda dipersamakan eksistensinya. Kata kunci : Gender, Islam, Politik, Perempuan |
|
Publisher |
LPPM Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar
|
|
Date |
2016-08-26
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://jurnal.stai-alazharmenganti.ac.id/index.php/fikroh/article/view/17
10.37812/fikroh.v4i2.17 |
|
Source |
Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam; Vol 4 No 2 (2011): Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam; 137 - 153
2715-4459 2087-7501 10.37812/fikroh.v4i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://jurnal.stai-alazharmenganti.ac.id/index.php/fikroh/article/view/17/15
|
|