Record Details

KONTROVERSI MAHAR HAFALAN AL-QUR’AN DALAM LITERATUR FIKIH KLASIK

Usratuna: Jurnal Hukum Keluarga Islam

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title KONTROVERSI MAHAR HAFALAN AL-QUR’AN DALAM LITERATUR FIKIH KLASIK
 
Creator Muda'i, Syaiful
 
Description Mahar atau maskawin dalam syari’at bukan merupakan harga beli dari seorang wanita. Sebutan ṣadāq, nihlah, farīḍah dan ajrdalam bahasa al-Qur’an memberikan isyarat bahwa mahar pada hakikatnya dimaksudkan untuk memuliakan perempuan bukan untuk ukuran kemuliaan perempuan seperti dalam tradisi jahiliah. Perbedaan interpretasi terhadap hadis uzawwijuka bi mā ma’aka min al-Qur’an berimplikasi terhadap perbedaan hukum tentang mahar hafalan al-Qur’an. Mayoritas ulama memahami bahwa pesan hukum dalam hadis tersebut adalah diperbolehkannya mejadikan pekerjaan mengajar al-Qur’an sebagai mahar, karena mengajar merupakan manfaat yang bisa diambil ujrahnya. Bukan hanya sekedarbacaan atau hafalan al-Qur’an.Jika mahar yang digunakan hanya bacaan atau hafalan al-Qur’an yang diperdengarkan kepada istri, maka mahar tersebut tidak sah dan suami harus membayar mahar mithl.
 
Publisher STAI Darussalam Nganjuk
 
Date 2019-06-29
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier https://ejournal.staida-krempyang.ac.id/index.php/usratuna/article/view/143
 
Source Usratuna: Jurnal Hukum Keluarga Islam; Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Hukum Keluarga Islam; 44-73
2597-6680
 
Language eng
 
Relation https://ejournal.staida-krempyang.ac.id/index.php/usratuna/article/view/143/103
 
Rights Copyright (c) 2019 Usratuna: Jurnal Hukum Keluarga Islam
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0