PENGASUHAN ANAK (HADHANAH)
Usratuna: Jurnal Hukum Keluarga Islam
View Archive InfoField | Value | |
Title |
PENGASUHAN ANAK (HADHANAH)
|
|
Creator |
Arofik, Slamet
|
|
Description |
Berapapun kekayaan yang dimiliki, setinggi apapun jabatan yang disandang dan seideal apapun pasangan hidup jika dalam kehidupan rumah tangga tanpa kehadiran sang buah hati maka mustahil mendapatkan kebahagiaan. Namun dengan hadirnya seorang putra/anak dalam rumah tangga meniscayakan beban dan tanggung jawab atas kedua orang tuanya. Segala sesuatu yang menyangkut kesejahteraan anak baik bersifat lahir maupun batin merupakan tanggung jawab kedua orang tuanya. Namun bagaimana jika terjadi perceraian diantara kedua orang tuanya, siapa yang seharusnya melanjutkan tugas kedua orang tuanya? Anak yang seharusnya mendapatkan kasih-sayang, pendidikan, asuhan dan segala kebutuhannya baik bersifat materi maupun non materi tidak akan mendapat lagi manakala orang tuanya bercerai. Tulisan ini merupakan studi komparatif antara pandangan tokoh kontemporer Sayyid Sabiq dengan Wahbah Zuhaily mengenai pengasuhan anak setelah orang tuanya meninggal dunia. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat banyak persamaan pandangan maupun perbedaan dari keduanya perihal pengasuhan anak.
|
|
Publisher |
STAI Darussalam Nganjuk
|
|
Date |
2019-04-29
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.staida-krempyang.ac.id/index.php/usratuna/article/view/127
|
|
Source |
Usratuna: Jurnal Hukum Keluarga Islam; Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Hukum Keluarga Islam; 1-27
2597-6680 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.staida-krempyang.ac.id/index.php/usratuna/article/view/127/82
|
|
Rights |
Copyright (c) 2018 Usratuna: Jurnal Hukum Keluarga Islam
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|