ASPEK RITUAL DAN SOSIAL DALAM TIPOLOGI PERILAKU KEBERAGAMAAN MASYARAKAT
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam
View Archive InfoField | Value | |
Title |
ASPEK RITUAL DAN SOSIAL DALAM TIPOLOGI PERILAKU KEBERAGAMAAN MASYARAKAT
|
|
Creator |
Yudi Arianto
Rinwanto |
|
Subject |
Ritual (Ubudiyah)
Sosial (Mu’amalah) |
|
Description |
Agama Islam merupakan agama yang kāffah, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya (vertical), amalan amalan yang berhubugan dengan ibadah atau sering dikenal dengan istilah aspek ritual, kebutuhan rohani seseorang seperti shalat, puasa, zakat, secara tidak langsung akan mendatangkan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa.Akan tetapi juga mengatur pola hubungan antar sesama manusia (Horizontal), atau sering di kenal dengan istilah muamalah (aspek social) yang menekankan sikap toleran terhadap sesama makhluk, mengatur bagaimana pentingnya berbuat baik dan menempatkan diri pada posisi semestinya dalam berinteraksi dengan sesama,terpenuhinya aspek mu’amalah menjadi sangat penting bukan hanya sebagai pelengkap unsur ubudiyah, akan tetapi karena ia merupakan manifestasi dari kebenaraan ritual ubudiyyah, nilai-nilai yang terserap dari ritual ibadah selanjutnya akan bertransformasi dan bersinergi dengan aktifitas mu’amalah seseorang, yang tercermin dalam sikap yang luhur serta budi pekerti yang baik.Namun dalam realitas perjalan kehidupan masyarakat, dalam tataran perjalanannya sering terjadi ketidak seimbangan antara aspek ritual dan sosial, ritual ubudiyyah bagus akan tetapi aspek sosial (mu’amalahnya) kuarang bagus ataupun sebaliknya, yang akan berimplikasi pada kesenjangan hidup, kesenjangan antara aspek lahir dan batin yang selanjutnya akan menggiring pada tataran apatis terhadap sikap bermasyarakat. Dari problem inilah yang menjadi objek kajian penulis dan di cari titik jelas, a). apa pengertian Ibadah dan mu’amalah,?, bagaimana hubungan ibadah dan mu’amalah?, bagaimana perbedaan aspek ibadah dan mu’amalah?, bagaimana purifikasi dalam ibadah (ritual) dan modernisasi dalam social (mua’malah) berdasarkan prinsip-prinsip atau asas aspek ibadah dan mu’amlah?, bagaimana peranan nalar dalam bidang ibadah dan bidang social. Setelah di adakan kajian yang sedemikian serius penulis menyimpulkan,ibadah mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya (vertical) sedang muamalah adalah transaksi pola hubungan antar sesama manusia (Horizontal),hubungan ibadah dan muamalah adalah akomudatif , aspek ibadah mengutamakan kepentingan Individu dalam bidang Ibadah kepada Tuhannya, sedangkan aspek muamalah mengutamakan kepentingan sosial dalam bidang mu’amalah, modernisasi, dalam arti meliputi segala macam bentuk mu’amalah diizinkan oleh shari’ah Islam, selama tidak bertentangan dengan prinsip dan jiwa shari’ah Islam itu sendiri,peran nalar dalam bidang ibadah tidak bisa ikut andil berperan karna dalam ibadah terkandung nilai-nilai ta’abbudi/ ghairu ma’qulati al-ma’nairasional,Sedangkan bidang sosial (mu’amalah) bersifat ta’aquly/ ma’qulati al-ma’na rasional. Dari kedua aspek antara aspek ritual (ibadah) dan sosial (mu’amalah) tersebut, agama Islam sangat memperhatikan kesejahteraan manusia di dunia maupun di akhirat kelak. Islam mengandung tuntunan untuk menjalani kehidupan secara proporsional, yang apabila manusia mematuhi rambu rambu yang di perintah dan dilarang oleh syara’ maka akan memperoleh kehidupan yang layak di dunia dan di akhirat. Agama Islam merupakan agama yang kāffah, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya (vertical), amalan amalan yang berhubugan dengan ibadah atau sering dikenal dengan istilah aspek ritual, kebutuhan rohani seseorang seperti shalat, puasa, zakat, secara tidak langsung akan mendatangkan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa.Akan tetapi juga mengatur pola hubungan antar sesama manusia (Horizontal), atau sering di kenal dengan istilah muamalah (aspek social) yang menekankan sikap toleran terhadap sesama makhluk, mengatur bagaimana pentingnya berbuat baik dan menempatkan diri pada posisi semestinya dalam berinteraksi dengan sesama,terpenuhinya aspek mu’amalah menjadi sangat penting bukan hanya sebagai pelengkap unsur ubudiyah, akan tetapi karena ia merupakan manifestasi dari kebenaraan ritual ubudiyyah, nilai-nilai yang terserap dari ritual ibadah selanjutnya akan bertransformasi dan bersinergi dengan aktifitas mu’amalah seseorang, yang tercermin dalam sikap yang luhur serta budi pekerti yang baik.Namun dalam realitas perjalan kehidupan masyarakat, dalam tataran perjalanannya sering terjadi ketidak seimbangan antara aspek ritual dan sosial, ritual ubudiyyah bagus akan tetapi aspek sosial (mu’amalahnya) kuarang bagus ataupun sebaliknya, yang akan berimplikasi pada kesenjangan hidup, kesenjangan antara aspek lahir dan batin yang selanjutnya akan menggiring pada tataran apatis terhadap sikap bermasyarakat. Dari problem inilah yang menjadi objek kajian penulis dan di cari titik jelas, a). apa pengertian Ibadah dan mu’amalah,?, bagaimana hubungan ibadah dan mu’amalah?, bagaimana perbedaan aspek ibadah dan mu’amalah?, bagaimana purifikasi dalam ibadah (ritual) dan modernisasi dalam social (mua’malah) berdasarkan prinsip-prinsip atau asas aspek ibadah dan mu’amlah?, bagaimana peranan nalar dalam bidang ibadah dan bidang social. Setelah di adakan kajian yang sedemikian serius penulis menyimpulkan,ibadah mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya (vertical) sedang muamalah adalah transaksi pola hubungan antar sesama manusia (Horizontal),hubungan ibadah dan muamalah adalah akomudatif , aspek ibadah mengutamakan kepentingan Individu dalam bidang Ibadah kepada Tuhannya, sedangkan aspek muamalah mengutamakan kepentingan sosial dalam bidang mu’amalah, modernisasi, dalam arti meliputi segala macam bentuk mu’amalah diizinkan oleh shari’ah Islam, selama tidak bertentangan dengan prinsip dan jiwa shari’ah Islam itu sendiri,peran nalar dalam bidang ibadah tidak bisa ikut andil berperan karna dalam ibadah terkandung nilai-nilai ta’abbudi/ ghairu ma’qulati al-ma’nairasional,Sedangkan bidang sosial (mu’amalah) bersifat ta’aquly/ ma’qulati al-ma’na rasional. Dari kedua aspek antara aspek ritual (ibadah) dan sosial (mu’amalah) tersebut, agama Islam sangat memperhatikan kesejahteraan manusia di dunia maupun di akhirat kelak. Islam mengandung tuntunan untuk menjalani kehidupan secara proporsional, yang apabila manusia mematuhi rambu rambu yang di perintah dan dilarang oleh syara’ maka akan memperoleh kehidupan yang layak di dunia dan di akhirat. |
|
Publisher |
Program Studi PAI, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban
|
|
Date |
2019-12-03
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.iainutuban.ac.id/index.php/tadris/article/view/54
10.51675/jt.v13i1.54 |
|
Source |
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam; Vol 13 No 1 (2019): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam; 39-50
Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam; Vol 13 No 1 (2019): Tadris : Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam; 39-50 2745-7869 2338-1612 10.51675/jt.v13i1 |
|
Language |
ind
|
|
Relation |
https://ejournal.iainutuban.ac.id/index.php/tadris/article/view/54/48
|
|
Rights |
Copyright (c) 2019 JURNAL TADRIS
|
|