Performa Produksi Sapi Perah (Friesian Holstein) Pada Daerah Lahan Kering Di Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu (Studi kasus di Peternakan sapi perah KKP Suluh Obor Desa Mandeu)
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Performa Produksi Sapi Perah (Friesian Holstein) Pada Daerah Lahan Kering Di Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu (Studi kasus di Peternakan sapi perah KKP Suluh Obor Desa Mandeu)
Performa Produksi Sapi Perah (Friesian Holstein) Pada Daerah Lahan Kering Di Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu (Studi kasus di Peternakan sapi perah KKP Suluh Obor Desa Mandeu) |
|
Creator |
Bouk, Gomera
Citrawati, Gusti Ayu Oka Sikone, Hilarius Yosef |
|
Description |
Tujuan penelitian untuk mengetahui status fisiologis ternak dan dampaknya terhadap performa produksi sapi perah (Friesian Holstein) yang dipelihara di daerah lahan kering. Penelitian dilaksanakan pada KKP Suluh Obor, desa Mandeu, kecamatan Raimanuk, kabupaten Belu propinsi Nusa Tenggara Timur. Menggunakan metode observasional dan pengamatan lapangan. Sampel diambil secara purposive sampling dengan kriteria: induk laktasi/pernah laktasi, berumur 5-8 tahun sebanyak 3 ekor. Data diperoleh dari pengukuran terhadap status fisiologi ternak (pulsus, respirasi dan suhu rektal) sapi FH. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali sehari pada jam 08.00 WITA; jam 12.00 WITA dan pada jam 16.00 WITA selama 30 hari sedangkan pengukuran produksi susu dilakukan dua kali per hari (pagi jam 05.00 WITA dan jam 16.00 WITA). Data yang diperoleh selanjutnya ditabulasi dan dianalisis deskriptif melalui pendekatan nilai rataan, koefisien keragaman dan standar deviasi. Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan status fisiologi ternak dilakukan uji korelasi, sedangkan pengujian tingkat produksi susu menggunakan uji T dengan software Minitab 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan mikro pada lokasi pemeliharaan ternak sapi FH memiliki suhu lingkungan kandang berkisar antara 27,80-31,97°C dengan rata-rata 29,87°C; dan kelembaban udara berkisar antara 48,07-65,73% dengan rata-rata 55,73%. Untuk status fisiologis sapi perah FH yang dipelihara menampilkan kisaran nilai denyut nadi (pulsus): (61,27-65,02 kali/ menit), frekuensi respirasi: (25,54-30,64 kali/menit) dan suhu rektal: (37,49-38,00°C). Performa produksi susu sapi perah FH pada daerah lahan kering mampu menghasilkan rata-rata 7,07 ± 0,459 liter susu per hari. Tujuan penelitian untuk mengetahui status fisiologis ternak dan dampaknya terhadap performa produksi sapi perah (Friesian Holstein) yang dipelihara di daerah lahan kering. Penelitian dilaksanakan pada KKP Suluh Obor, desa Mandeu, kecamatan Raimanuk, kabupaten Belu propinsi Nusa Tenggara Timur. Menggunakan metode observasional dan pengamatan lapangan. Sampel diambil secara purposive sampling dengan kriteria: induk laktasi/pernah laktasi, berumur 5-8 tahun sebanyak 3 ekor. Data diperoleh dari pengukuran terhadap status fisiologi ternak (pulsus, respirasi dan suhu rektal) sapi FH. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali sehari pada jam 08.00 WITA; jam 12.00 WITA dan pada jam 16.00 WITA selama 30 hari sedangkan pengukuran produksi susu dilakukan dua kali per hari (pagi jam 05.00 WITA dan jam 16.00 WITA). Data yang diperoleh selanjutnya ditabulasi dan dianalisis deskriptif melalui pendekatan nilai rataan, koefisien keragaman dan standar deviasi. Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dengan status fisiologi ternak dilakukan uji korelasi, sedangkan pengujian tingkat produksi susu menggunakan uji T dengan software Minitab 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan mikro pada lokasi pemeliharaan ternak sapi FH memiliki suhu lingkungan kandang berkisar antara 27,80-31,97°C dengan rata-rata 29,87°C; dan kelembaban udara berkisar antara 48,07-65,73% dengan rata-rata 55,73%. Untuk status fisiologis sapi perah FH yang dipelihara menampilkan kisaran nilai denyut nadi (pulsus): (61,27-65,02 kali/ menit), frekuensi respirasi: (25,54-30,64 kali/menit) dan suhu rektal: (37,49-38,00°C). Performa produksi susu sapi perah FH pada daerah lahan kering mampu menghasilkan rata-rata 7,07 ± 0,459 liter susu per hari. |
|
Publisher |
Universitas Islam Kadiri
|
|
Date |
2022-03-17
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/FilliaCendekia/article/view/2327
10.32503/fillia.v7i1.2327 |
|
Source |
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia; Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia; 26-32
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia; Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia; 26-32 2598-6325 2502-5597 10.32503/fillia.v7i1 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/FilliaCendekia/article/view/2327/1497
|
|
Rights |
Copyright (c) 2022 Gomera Bouk, Gusti Ayu Oka Citrawati, Hilarius Yosef Sikone
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 |
|