PENGARUH FREKUENSI PEMANGKASAN DAN DOSIS PUPUK MAGNESIUM SULFAT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN PUCUK MERAH (Syzygium oleana)
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
View Archive InfoField | Value | |
Title |
PENGARUH FREKUENSI PEMANGKASAN DAN DOSIS PUPUK MAGNESIUM SULFAT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN PUCUK MERAH (Syzygium oleana)
|
|
Creator |
Ayunda, Kirana Sekar
Nugrahani, Pangesti Wurjani, Widi |
|
Description |
Prospek pengembangan tanaman hias sangat menguntungkan. Salah satu tanaman hias yang mengalami peningkatan permintaan adalah pucuk merah (Syzygium oleana). Pucuk merah memiliki keunikan dengan memiliki 2 warna daun yaitu berwarna merah pada daun muda dan berganti menjadi hijau seiring bertambah waktu. Permasalahan pada budidaya tanaman pucuk merah yaitu penampilan daun kurang baik dikarenakan menurunnya kualitas daun dan daun pucuknya lambat tumbuh karena teknik budidaya yang kurang tepat meliputi pemangkasan dan pemupukan. Pemangkasan pada pucuk merah bertujuan untuk merangsang tunas dan cabang baru. Pemupukan pada tanaman bertujuan untuk memberikan nutrisi, salah satu pupuk yang dibutuhkan yaitu pupuk MgSO4 karena memiliki kandungan unsur hara Mg dan S yang berfungsi merangsang pembentukan senyawa fitokimia yaitu pigmen warna merah atau antosianin. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemangkasan dan pupuk MgSO4 dilaksanakan di Lahan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mulai bulan Maret hingga Juli 2021. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah frekuensi pemangkasan dengan 3 taraf perlakuan, yaitu yaitu, P0 = tanpa pemangkasan, P1 = frekuensi pemangkasan 1 kali, P2 = frekuensi pemangkasan 2 kali. Faktor 2 Dosis Pupuk MgSO4 terdiri dari 5 taraf, M0 = tanpa pemupukan, M1 = dosis pupuk MgSO4 2 gram/tanaman, M2 = dosis pupuk MgSO4 4 gram/tanaman, M3 = dosis pupuk MgSO4 6 gram/tanaman, M4 = dosis pupuk MgSO4 8 gram/tanaman. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, diameter batang utama, luas daun, jumlah tunas, jumlah daun warna merah, dan jumlah daun warna hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tidak ada interaksi antara perlakuan frekuensi pemangkasan dan dosis pupuk MgSO4; 2) Perlakuan tanpa pemangkasan memiliki nilai tinggi tanaman tertinggi dan perlakuan pemangkasan 1 kali merupakan perlakuan terbaik pada parameter luas daun; 3) Perlakuan dosis pupuk MgSO4 tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter.
|
|
Publisher |
Universitas Islam Kadiri
|
|
Date |
2021-11-13
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/HijauCendekia/article/view/2021
10.32503/hijau.v6i2.2021 |
|
Source |
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia; Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia; 65-72
2548-9372 2477-5096 10.32503/hijau.v6i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/HijauCendekia/article/view/2021/1349
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Kirana Sekar Ayunda, Pangesti Nugrahani, Widi Wurjani
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 |
|