Analisis Piutang Tak Tertagih dan Pengaruhnya Terhadap Penyajian Laporan Keuangan (Studi Kasus pada PR. Alfi Putra Trenggalek)
Jurnal Ilmiah Cendekia Akuntansi
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Analisis Piutang Tak Tertagih dan Pengaruhnya Terhadap Penyajian Laporan Keuangan (Studi Kasus pada PR. Alfi Putra Trenggalek)
|
|
Creator |
Naruli, Achmad
|
|
Description |
Setip perusahaan mempunyai tujuan unuk memperoleh keuntungan yang maksimal, begitu juga dengan PR. Alfi Putra Treggalek. Maka sudah seharusnya perusahaan berupaya untuk mencapai tujuan tersebut. Agar rencana perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya estimasi terhadap piutang yang tidak dapat tertagih. karena piutang merupakan pos penting yang menunjukan sebagian dari harta perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengestimasi piutang tak tertagih dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan pada PR. Alfi Putra Trenggalek. Untuk memperoleh data digunakan metode wawancara dan dokumentasi. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang sejarah perusahaan, proses produksi, neraca tahun 2009-2010, laporan perubahan modal tahun 2009-2010, data penjualan tahun 2008-2009, saldo piutang tahun 2009-2010, jam kerja karyawan, daerah pemasaran produk, golongan umur piutang dan perkiraan persentase piutang tak tertagih. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dengan menggunakan analisis umur piutang perusahaan dapat menaksir besarnya piutang tak tertagih sesuai dengan realisasinya. Sedangkan dengan metode prosentase penjualan kredit, perusahaan dapat menandingkan antara pendapatan dengan beban, sehingga jumlah laba yang ada di perusahaan dan piutang di neraca tidak terlalu tinggi. Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh manajemen perusahaan PR. Alfi Putra dimasa yang akan dating yaitu: 1) Untuk menentukan besarnya penyisihan piutang tak tertagih sebaiknya perusahaan menggunakan analisis umur piutang, karena metode ini menggunakan penaksiran pada masing-masing debitur sesuai dengan umur piutangnya. Perhitungannya bisa lebih teliti dan dapat menunjukkan jumlah piutang yang dapat tertagih sesuai dengan realisasinya. 2) Jika perusahaan menggunakan pendekatan laba rugi, maka sebaiknya menggunakan persentase penjualan kredit, karena dengan pendekatan ini lebih menekankan pada prisip penandingan antara pendapatan dengan beban. Beban piutang tak tertagih dapat ditaksir secara langsung berdasarkan hasil penjualan kredit.
|
|
Publisher |
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM KADIRI
|
|
Date |
2020-01-27
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/CendekiaAkuntansi/article/view/802
|
|
Source |
Jurnal Ilmiah Cendekia Akuntansi; Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Cendekia Akuntansi; 12-18
|
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/CendekiaAkuntansi/article/view/802/633
|
|
Rights |
Copyright (c) 2013 Jurnal Ilmiah Cendekia Akuntansi
|
|