MYXOSPOREASIS IN KOI (Cyprinuscarpio)
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan
View Archive InfoField | Value | |
Title |
MYXOSPOREASIS IN KOI (Cyprinuscarpio)
MYXOSPOREASIS PADA IKAN KOI (Cyprinuscarpio) |
|
Creator |
Prihartini, Novia Christi
Alfiyah, Alfiyah |
|
Subject |
myxosporeasis, spores myxobolus, Koi (Cyprinuscarpio), histopathology
myxosporeasis,sporamyxobolus,Koi (Cyprinuscarpio), histopatologi |
|
Description |
Myxosporeasis disease caused by phylum Myxozoa are obligate parasites that many dominates in freshwater. Myxozoa easily recognizable by their multicellular spores which have a typical polar capsules, and has a considerable number of species (more than 1350 species) mainly from class Myxosporea. The life cycle of this parasite occurs horizontally (indirect) involving an invertebrate (Oligochaeta) and a vertebrate host (fish or amphibians). The development of this species is quite rapidly over the last 30 years, especially in the sectors of aquaculture, andhave also been recognized as commercially important pathogen of fish, because it can cause severe economic losses in cultured fisheries. In Indonesia, Myxobolus sp.reportedly attacked various freshwater species, one of them in the cultivation of carp, because it caused the death of 60-90% of the population infected fish. The impact of the infestation Myxobolus sp. dependent on investation level and location of the cyst.Large infestations that occurred in the gills causing tissue death (necrosis) and dysfunctional breathing. Infections that occur in the intestine, will cause myoliticin the intestinal wall. The purpose of this study was to look investing parasites also macroscopic (anatomic pathology) and microscopic (histhopathological) in tissues of infected Myxobolus sp. The method of research is descriptive. Koi sample used with a length of 6-8 cm and comes from Nglegok, Blitar. Subsequently, samples were examined clinically, and are selected which produce nodules 1-4 (mild infection) and which have more than 8 nodules (severe infection) on the gills. Results of macroscopic observation showed swelling in the gills because of their reddish white nodules. In addition, the gills look pale red. Whereas in histopathology, Koi infected with spores Myxobolus sp.indicate the occurrence of fusion, congestion, hyperplasia, necrosis, inflammation and edema.
Penyakit Myxosporeasis yang disebabkan oleh Filum Myxozoa merupakan parasit obligat yang banyak mendominasi di perairan.Myxozoa mudah dikenali dengan adanya spora multiselular yang memiliki polar kapsul yang khas, dan memiliki jumlah spesies yang cukup banyak (lebih dari 1350 spesies) terutama dari kelas Myxosporea.Siklus hidup parasit ini terjadi secara horizontal (tidak langsung) yang melibatkan invertebrata (oligochaeta) dan sejumlah vertebrata (ikan atau amfibi).Perkembangan spesies ini cukup pesat selama 30 tahun terakhir khususnya di sektor perikanan budidaya, dan masuk kedalam pathogen ikan yang perlu diwaspadai keberadaannya di perairan karena dapat menyebabkan kerugian ekonomi.Di Indonesia, Myxobolussp dilaporkan menyerang berbagai spesies ikan air tawar, salah satunya dalam budidaya ikan karper karena mengakibatkan kematian 60-90% dari populasi ikan yang terinfeksi.Dampak dari infestasi Myxobolus sp. bergantung pada tingkat infestasi dan lokasi kista. Infestasi besar yang terjadi pada insang menyebabkan kematian jaringan (necrosis) dan tidak berfungsinya pernafasan. Infeksi yang terjadi pada usus, akan menyebabkan myolitic pada dinding usus. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk melihat investasi parasit maupun perubahan secara makroskopis (patologi anatomi) dan mikroskopis (histopatologi) pada jaringan ikan koi yang terinfeksi Myxobolussp. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel Koi yang digunakan berukuran 6-8 cm dan berasal dari Nglegok, Blitar. Selanjutnya sampel diperiksa klinis dan dipilih yang memiliki 1-4 nodul (infeksi ringan) dan yang memiliki nodul lebih dari 8 nodul (infeksi berat) pada insang Hasil pengamatan makroskopis menunjukkan adanya pembengkakan pada insang yang disebabkan adanya nodul putih kemerahan, selain itu insang terlihat merah pucat, sedangkan secara histopatologi pada ikan koi yang terinfeksi menunjukkan terjadinya fusi, kongesti, hiperplasi, nekrosis, radang dan odema. |
|
Publisher |
Faculty of Science and Technology University Ibrahimy
|
|
Date |
2017-04-11
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/JSAPI/article/view/267
10.5281/jsapi.v8i1.267 |
|
Source |
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan; Vol. 8 No. 1 (2017): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan; 06-10
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan; Vol 8 No 1 (2017): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan; 06-10 2503-2283 2086-3861 10.5281/jsapi.v8i1 |
|
Language |
ind
|
|
Relation |
https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/JSAPI/article/view/267/253
|
|
Rights |
Copyright (c) 2017 Novia Christi Prihartini, Alfiyah Alfiyah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 |
|