TERAPI RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR BERBASIS KONSELING ISLAM UNTUK MENINGKATKAN SELF AWARENESS BAGI PENGEMIS
Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial
View Archive InfoField | Value | |
Title |
TERAPI RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR BERBASIS KONSELING ISLAM UNTUK MENINGKATKAN SELF AWARENESS BAGI PENGEMIS
|
|
Creator |
Mustaqim, Azmi
|
|
Subject |
Kata kunci
Rational emotive behavior konseling Islam self awareness |
|
Description |
Permasalahan pengemis belum bisa diselesaikan secara efektif hingga saat ini. Kenyataan bahwa pengemis yang telah selesai direhabilitasi masih kembali ke jalanan dan mengemis. Problem ini menyangkut permasalahan mental yang dihadapi oleh pengemis yang telah terlanjur cacat. Dalam kesempatan ini penulis mencoba menawarkan konsep terapi rational emotive behavior berbasis konseling Islam. Rational emotive behavior berfokus pada perubahan perilaku seseorang berdasarkan pikiran. Inti dari tindakan manusia terletak pada pikiran seseorang. Pengubahan perilaku ditekankan pada pikiran daripada emosi atau tindakan. Penggunaan konseling Islam dimaksudkan sebagai penyadaran mental, yakni materi-materi dari unsur keislaman dimasukkan dalam proses layanan konseling. Upaya penyadaran dilakukan melalui tahap pemahaman hakikat manusia dan kehidupan. Melalui pemberian nasihat, tugas-tugas individu diharapkan seseorang mampu merubah pola berfikir irasionalnya. Kesimpulannya adalah pengemis memiliki faktor internal dan eksternal sebagai penyebab mengemis. Dalam pandangan konseling Islam, pengemis dikategorikan sebagai hamba yang kufur nikmat, yakni tidak memanfaatkan nikmat fitrah, potensi yang telah diberikan Allah kepadanya dengan jalan bekerja. Permasalahan utama yang menjadi fokus pengubahan perilaku pengemis terletak pada pembinaan mental. Baik rational emotive behavior dan konseling Islam memiliki pandangan yang sama tentang manusia, yaitu pada dasarnya baik dan positif. Rational emotive behavior berbasis konseling Islam meredukasi konseli untuk mulai merubah pola pikir yang irasional dan menggantinya dengan pikiran yang rasional. Tahapan-tahapan proses konseling ialah penggalian latarbelakang masalah, penyadaran, modifikasi pikiran dan terakhir adalah melawan (disputing) pikiran konseli melalui habituasi.Â
|
|
Publisher |
Institut Agama Islam Ngawi
|
|
Date |
2017-03-01
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/view/196
|
|
Source |
Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial; Vol. 11 No. 1 (2017): MARET; 70-90
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial; Vol 11 No 1 (2017): MARET; 70-90 2502-213X 2089-3426 |
|
Language |
ind
|
|
Relation |
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/view/196/109
|
|
Rights |
Copyright (c) 2017 Azmi Mustaqim
|
|