PENGEMBANGAN EKONOMI ISLAM BERBASIS LOCAL WISDOM: UPAYA KONVERGENSI ETIKA BISNIS ISLAM DAN TIONGHOA (Studi pada Etnis Tionghoa di Madiun Jawa Timur)
Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial
View Archive InfoField | Value | |
Title |
PENGEMBANGAN EKONOMI ISLAM BERBASIS LOCAL WISDOM: UPAYA KONVERGENSI ETIKA BISNIS ISLAM DAN TIONGHOA (Studi pada Etnis Tionghoa di Madiun Jawa Timur)
|
|
Creator |
Ningrum, Ririn Tri Puspita
|
|
Subject |
Konvergensi
Etika Bisnis Islam Etika Bisnis Tionghoa. |
|
Description |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta keberhasilan bisnis dan perdagangan pengusaha etnis Tionghoa di Indonesia khususnya di Madiun yang tergolong spektakuler. Meskipun menjadi minoritas warga keturunan, namun kiprahnya dalam dunia bisnis dan perdagangan mengungguli mayoritas warga pribumi. Fenomena keberhasilan etnis Tionghoa tidak terlepas dari budaya dan nilai-nilai tradisional yang mengakar padanya. Melihat secara jernih nilai-nilai dalam praktek bisnis warga Tionghoa ini akan menunjukkan betapa nilai suatu kebudayaan bisa berperan dalam kehidupannya. Sangatlah unik jika budaya dan nilai-nilai tradisional etnis Tionghoa tersebut dapat menjadi fokus kajian dalam usaha pengembangan ekonomi Islam di Indonesia dengan pendekatan cultural agar tidak terkesan kaku. Hal ini ditujukan bukan semata membela tradisi, tetapi bagaimana keyakinan, tradisi dan kepercayaan masyarakat tetap bertumpu pada nilai-nilai universalitas Islam. Lebih jauh, langkah ini ditujukan untuk mensiasati terjadinya komunikasi, titik temu dan kontinuitas budaya Tionghoa dalam konteks yang terus berubah meskipun harus menghadapi seleksi yang disesuaikan dengan nilai-nilai universalitas Islam. Melalui kajian empiris dengan pendekatan fenomenologis, hasil penelitian ini yang sekaligus menjawab beberapa pokok permasalahan, antara lain: pertama, kearifan lokal seperti tradisi Imlek, perayaaan Cap Go Meh, Er Shi Wei Ren dan Sun Tzu Art of War sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter bisnis bagi pengusaha Tionghoa, seperti: sikap hemat, berpikir jauh ke depan, etos kerja yang tinggi, bertindak cepat, kejujuran, pelayanan yang baik dan perluasan jaringan atau relasi. Kedua, terlepas dari persoalan aqidah dan ibadah, terdapat titik singgung antara konstruksi etika bisnis etnis dengan etika bisnis Islam terutama dalam hal etos kerja dan moral bisnis. Namun demikian terdapat perbedaan di antara keduanya jika bersinggungan pada hal orientasi, motivasi dan networking bisnis. Ketiga, dalam hal-hal khusus yang mampu dipertemukan, etika bisnis Islam dan Tionghoa sebenarnya mampu berselaras, bersinergi dan bermodifikasi (konvergensi). Hal ini ditujukan sebagai strategi baru untuk mengembangkan ekonomi Islam di Indonesia agar mampu menyentuh dunia bisnis Tionghoa khususnya dan semua kalangan pada umumnya sebagai bentuk rahmatan lil ‘alamin.Â
|
|
Publisher |
Institut Agama Islam Ngawi
|
|
Date |
2016-09-01
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/view/127
|
|
Source |
Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial; Vol. 10 No. 2 (2016): SEPTEMBER; 348-373
Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial; Vol 10 No 2 (2016): SEPTEMBER; 348-373 2502-213X 2089-3426 |
|
Language |
ind
|
|
Relation |
https://ejournal.iaingawi.ac.id/index.php/almabsut/article/view/127/91
|
|
Rights |
Copyright (c) 2017 Ririn Tri Puspita Ningrum
|
|