Record Details

REDUKSI NILAI-NILAI NON-TAUHID DALAM KONTRUKSI WAYANG KARAKTER BATARA GURU

Islamic Communication Journal

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title REDUKSI NILAI-NILAI NON-TAUHID DALAM KONTRUKSI WAYANG KARAKTER BATARA GURU
 
Creator Hidayatullah, Ahmad
 
Subject Wayang, Batara Guru, Dakwah, Walisongo
 
Description Javanesse traditional shadow puppet (wayang) if we look through the story we can see that it is adapted from Hinduism. It was taken from great epic story. The ara Ramayana  and  Mahabharata.  It  does  not  wonder  if  we  find  opposite  valuesbeetwen Hinduism and monotheism (tauhid). It was noted by Walisongo at that time. They tried to do some reduction to things that opposite monotheism. They adapted inti Tauhid values so that they can di their mission successfully. In many adapti on, we can take  a  look  into  the  construction  of  Batara  Guru‟s character.  By  using  description analysis,  this article to  dig to  know  how  deep  Walisongo  constructed Batara Guru‟s character to reduct values that opposite tauhid. As a result, the construction idea of Batara Guru -as a representation of Siva- does not hurt anybody. It is all caused by the wisdom and creativity of Walisongo in constructing the character of Batara Guru greatly and smartly.-----------------------------------------------------------------------------------------Kesenian wayang dilihat dari segi cerita merupakan karya adoptif yang berasal dari ajaran Hindu, yakni dua epos besar Ramayana dan Mahabharata. Menjadi tidak mengherankan jika kemudian nilai Hinduisme yang bertentangan dengan nilai tauhid menjadi sesuatu yang begitu diperhatikan oleh Walisongo saat itu. Upaya reduksi terhadap nilai-nilai non-tauhid pada akhirnya dilakukan oleh Walisongo sebagai sebuah penyesuaian terhadap dakwah Islamiah yang mereka lakukan. Satu dari sekian banyak upaya itu terdapat dalam kontruksi penokohan Batara Guru. Menggunakan deskriptif analisis artikel ini mencoba menggali sejauh mana kontruksi terhadap karakter Batara Guru yang dilakukan dalam rangka mereduksi nilai-nilai non-tauhid. Alhasil kontruksi karakter yang  sejatinya  merupakan  representasi  dari  Dewa  Siwa  ini  dilakukan  dengan tanpa melukai siapa pun pada saat itu. Semua itu karena kebijaksanaan dan kreatifitas Walisongo dalam mengkontruksi karakter Batara Guru secara apik dan cerdas.
 
Publisher Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
 
Contributor
 
Date 2018-01-12
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier https://journal.walisongo.ac.id/index.php/icj/article/view/2114
10.21580/icj.2017.2.1.2114
 
Source Islamic Communication Journal; Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari-Juni; 45-57
2615-3580
2541-5182
 
Language eng
 
Relation https://journal.walisongo.ac.id/index.php/icj/article/view/2114/1525
 
Rights Copyright (c) 2018 Islamic Communication Journal
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0