KESIAPAN MADRASAH DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
At-Taqaddum
View Archive InfoField | Value | |
Title |
KESIAPAN MADRASAH DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
|
|
Creator |
Taruna, Mulyani Mudis
|
|
Subject |
Kesiapan; Kurikulum; pembelajaran; evaluasi.
|
|
Description |
Secara umum kesiapan guru MTs Negeri di Jawa Tengah dilihat dari aspek penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berada pada kategori BAIK (81,59). Apabila dibedakan antara kesiapan guru mapel umum dengan guru mapel PAI, maka terdapat perbedaan, yaitu kesiapan guru mapel dalam penyusunan RPP terkait dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah Lebih Baik (84,84 / Baik) dari pada guru mapel PAI (78,13 / Cukup). Adapun dilihat dari kesiapan guru MTs Negeri di Jawa Tengah dari aspek pelaksanaan pembelajaran di kelas berada pada kategori Cukup(78,26). Apabila dibedakan antara kesiapan guru mapel umum dengan guru mapel PAI, maka terdapat perbedaan, yaitu kesiapan guru mapel dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan kurikulum 2013 adalah Lebih Baik (81,45) dari pada guru mapel PAI (74,66)Faktor pendukung dalam kesiapan pelaksanaan kurikulum 2013 adalah 1). adanya sosialisasi kurikulum 2013 untuk kepala madrasah, pengawas dan guru serta mengadakan koordinasi dengan KKM, MGMP, Pokjawas secara mandiri dan intens, 2). menciptakan suasana kelas yang standar dengan tuntutan kurikulum 2013, 3). SDM guru cukup baik terutama guru yang sudah mengikuti sosialisasi kurikulum 2013 sebagai peserta inti dari pusat dan siap bekerjasama. Adapun faktor Penghambat adalah 1). dari aspek waktu, materi, dan narasumber ketika sosialisasi, workshop, dan diklat kurang proporsional, 2). Buku pegangan guru dan peserta didik belum terpenuhi terutama untuk buku PAI, 3). tidak semua guru memiliki atau terampil dalam mengoperasikan laptop, 4). Tidak semua alat peraga maupun perlengkapan laboratorium IPA tersedia sesuai dengan tuntutan materi, 5). Belum tersedianya ruangan khusus bagi guru untuk mengadakan evaluasi maupun sharing pembelajaran, 6). Mindset Guru di mana guru masih menggunakan metode klasik dengan ceramah yang lebih dominan, dan 7). Faktor pendampingan bagi guru yang dilakukan oleh pengawas tidak berjalan dengan baik.
|
|
Publisher |
Quality Assurance Institute (LPM) State Islamic University Walisongo Semarang
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2016-04-17
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/view/723
10.21580/at.v6i2.723 |
|
Source |
At-Taqaddum; Volume 6, Nomor 2, November 2014; 206-235
2527-9726 1979-4703 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/view/723/639
|
|
Rights |
Copyright (c) 2016 At-Taqaddum : Jurnal Peningkatan Mutu Keilmuan dan Kependidikan Islam
|
|