Record Details

MENCATAT KEHIDUPAN SEBATANG UBI KAYU DALAM KARYA SENI LUKIS

IKONIK : Jurnal Seni dan Desain

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title MENCATAT KEHIDUPAN SEBATANG UBI KAYU DALAM KARYA SENI LUKIS
 
Creator M, Fulkha Tajri
 
Subject Batang Ubi; Filosofi Minang; Ubi Kayu
 
Description Penciptaan ini bertujuan sebagai tempat untuk menjelaskan makna yang tersimpan dari filosofi Minangkabau “Hiduik bak cando batang ubi”, dimana didalam proses berkarya terdapat 5 cerita mengenai pertumbuhan ubi kayu dengan cara dan bentuk yang bermacam-macam. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang berbasis Konteks, dimana kejadian itu bermula dari nasehat orang tua dan akhirnya dirasakan pada saat diperantauan, dengan mengutamakan nilai persoalan sejauh mana karya seni mencerminkan dunia nyata atau kenyataan sosial-ekonimi-politik. Temuan menarik dari penciptaan ini diperoleh dari diskusi bersama tokoh seniman yang sangat paham dengan nilai dari filosofi Minang ini di Yogyakarta dan pengeksplorasian media untuk melukis. Artinya penerapan dalam karya ada dua hal yang didapatkan, pertama ilmu yang sangat dasar dari para tokoh seniman Minang di Yogyakarta ini, dan kedua rasa kepuasan mendalam sebab rasa penasaran yang selama ini ingin dirasakan ketika menjadi objek utama dalam karya sudah terjawab, meskipun rasa itu tidak bisa dituliskan secara jelas melalui kata-kata, namun pada dasarnya rasa itu adalah rasa senang. Walaupun rasa senang yang dituliskan masih belum mewakili dari rasa yang saya rasakan.This creation aims to describe the stored meaning of the Minangkabau philosophy of "Hiduik bak cando batang ubi", which in the process of creating 5 stories about the growth of cassava in various ways and shapes. The approach used is a Context-Based Approach, where the event begins with parental advice and is finally felt at the time of monitoring, prioritizing the value of the issue to what extent the work of art reflects the real world or social-economic-political reality. The fascinating findings of this creation are derived from discussions with artists who are very familiar with the value of this Minang philosophy in Yogyakarta and the exploration of the media for painting. This means that the application in the work there are two things obtained, the first very basic knowledge of the Minang artist in Yogyakarta, and the two deep sense of satisfaction because the curiosity that had been felt to be felt when the main object in the work has been answered, even though the taste is not can be written clearly through words, but basically it is a sense of pleasure. Although the pleasure written is still not representative of the feeling that I feel
 
Publisher LPPM Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Contributor
 
Date 2019-07-13
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/ikonik/article/view/422
10.51804/ijsd.v1i1.422
 
Source IKONIK : Jurnal Seni dan Desain; Vol 1, No 1 (2019): JULI 2019; 21-28
2685-4260
2685-2780
 
Language eng
 
Relation https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/ikonik/article/view/422/326
 
Rights Copyright (c) 2019 IKONIK : Jurnal Seni dan Desain
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0