Record Details

RETHINKING USWAH HASANAH: Etika Dakwah dalam Bingkai Hiperrealitas

Jurnal Ilmu Dakwah

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title RETHINKING USWAH HASANAH: Etika Dakwah dalam Bingkai Hiperrealitas
 
Creator Rachmawati, Farida
 
Subject uswah hasanah, da’wa ethics, Islamic symbol, hyperreality
 
Description This paper aimed to discusses the activity of preaching (dakwah) as being part of the imaging world. The phenomenon is about dai as the advertisement representative from moslem fashion in media. The existence of media behind preaching makes it as a part of media industry. Therefore, consumerism appears as the excesses of capitalism intangible in a spectacle which no longer serves as a guide. This paper employs hyperreality theory of Jean Baudrillard to examine media constructions of reality beyond media. Media act as the bridge of communication in viewing the reality to bring the popular culture, consumerism, and consider it as significant image. We also compare the movement of preaching in media from uswah hasanah concept. However, the activity of preaching in the advancement of technology always faced with challenges, so its movement would be changing and should be adjusted without separated from the Islamic dakwah ethics. Therefore, dai as an actor in preaching does not be predominance by advertisement. Beside that, the important thing, that be supposed to give attention from dai and mad’u, is Islamic substantial not Islamic symbol.***Tulisan ini membahas tentang aktivitas dakwah yang menjadi bagian dari dunia pencitraan. Yakni tentang keberadaan dai sebagai agen atau bintang iklan sebuah busana muslim. Dengan adanya media yang berada di balik layar dakwah menjadikan dakwah bagian dari industri media. Sehingga tampak konsumerisme sebagai ekses kapitalisme yang berwujud pada tontonan yang tak lagi menjadi tuntunan. Teori hyperrealitas Jean Baudrillard digunakan untuk membaca konstruksi media terhadap realitas di luar media. Media mempunyai peran sebagai jembatan komunikasi dalam melihat realitas, sehingga mampu memunculkan budaya populer, sikap konsumerisme, dan menganggap penting citra. Di sini juga digunakan konsep uswah hasanah sebagai salah satu cara pandang terhadap fenomena dai media. Sebab bagaimanapun, aktivitas dakwah pada perkembangan teknologi sekarang ini selalu dihadapkan dengan berbagai perubahan, namun perubahan tersebut harus tetap disesuaikan dengan etika dakwah. Oleh karena itu, dai sebagai ujung tombak aktifitas dakwah jangan sampai didominasi oleh iklan. Selain itu juga diperlukan kesadaran baik dari dai ataupun mad’u agar tidak hanya mementingkan simbol Islam seperti formalisasi jilbab, tetapi juga memperhatikan substansi dari ajaran Islam. 
 
Publisher Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University
 
Contributor
 
Date 2017-08-21
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier https://journal.walisongo.ac.id/index.php/dakwah/article/view/1612
10.21580/jid.v35.2.1612
 
Source Jurnal Ilmu Dakwah; Vol 35, No 2 (2015); 307 – 329
2581-236X
1693-8054
 
Language eng
 
Relation https://journal.walisongo.ac.id/index.php/dakwah/article/view/1612/1284
 
Rights Copyright (c) 2017 Jurnal Ilmu Dakwah
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0