PENGENALAN LITERASI MEDIA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Sawwa: Jurnal Studi Gender
View Archive InfoField | Value | |
Title |
PENGENALAN LITERASI MEDIA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
|
|
Creator |
Rahmi, Amelia
|
|
Subject |
literasi media; anak sekolah dasar
|
|
Description |
Kehadiran media massa telah memberi banyak perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan cara kita beragama atau mengamalkan ajaran agama yang kita anut. Seluruh lapisan masyarakat juga terkena perubahan, termasuk anak usia sekolah dasar. Hal ini disebabkan oleh daya tarik media yang begitu kuat, program yang terencana dengan kombinasi audio dan visual yang menarik. Kompetisi yang sangat ketat membuat media massa saling berebut pemirsa, sehingga sering kali terjadi pertimbangan profit menjadi nomor satu bila dibandingkan dengan faktor edukasi isi siaran.Literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis dan mendekonstruksi pencitraan media. Kemampuan untuk melakukan ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media massa—termasuk anak-anak—menjadi sadar bagaimana cara media dikonstruksi/dibuat dan diakses. Literasi media harus dikembangkan dalam masyarakat kita karena tidak seorang pun manusia dilahirkan ke dunia ini dalam kondisi telah melek media, “No one is born media literate”.Mengajarkan pada anak-anak usia Sekolah Dasar dan sederajat (MI) menjadi sangat strategis, karena mereka adalah anak yang tengah tumbuh dengan pesat secara biologis maupun psikis. Mereka suka meniru, tanpa berupaya mengkritisinya terlebih dahulu. Orang tua dan guru merupakan pihak yang paling dekat dengan anak. Anak seumuran SD bahkan lebih sering patuh kepada gurunya bila dinasihati. Oleh karena itu guru SD dapat menyisipkan materi literasi media saat mengajar di kelas dengan model penayangan audio visual film kartun yang banyak digemari anak-anak, dan dialog kepada murid setelah menyaksikan tayangan tersebut. Jadi tidak perlu kita menyalahkan media begitu saja karena itu tidak adil. Media bisa bermanfaat (bahkan sangat banyak manfaatnya, seperti untuk pendidikan, sumber informasi dan inspirasi, kontrol sosial), namun sekaligus bisa sangat merugikan penontonnya karena.
|
|
Publisher |
Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2013-04-30
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/article/view/656
10.21580/sa.v8i2.656 |
|
Source |
Sawwa: Jurnal Studi Gender; Vol 8, No 2 (2013): April 2013; 261-276
2581-1215 1978-5623 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/article/view/656/594
|
|
Rights |
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
|
|