Fenomenologi Hukuman di Pesantren : Analisis Tata Tertib Santri Pondok Pesantren Daruttaqwa Gresik
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Fenomenologi Hukuman di Pesantren : Analisis Tata Tertib Santri Pondok Pesantren Daruttaqwa Gresik
|
|
Creator |
Ma`arif, Muhammad Anas
Kartiko, Ari |
|
Subject |
Islamic Education
punishment; Islamic education; teacher rules; pesantren;hukuman; pendidikan Islam; aturan guru; pesantren; Punishment |
|
Description |
This study aims to identify and describe the pattern of punishment in Daruttaqwa Gresik Pesantren. This research method uses phenomenological study about the meaning and value of punishment given to santri. The findings of the study indicate that First, the pattern of punishment for the offenders of discipline is with, reprimand and advice, administrative punishment, educational punishment, social punishment, material punishment, physical punishment. Secondly, there are rules for educators who will apply the punishment that is not in a hurry, should not hit when in a state of anger, should avoid sensitive limbs and do not hit the child in under 10 years . Third, in the students is instilled the consciousness in the santri that punishment given to him is a just and educational punishment. By conditioning the three elements above, then punishment will be effective in educating children. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan pola hukuman di Pesantren Daruttaqwa Gresik. Metode penelitian ini menggunakan studi fenomenologis tentang makna dan nilai hukuman yang diberikan kepada santri. Temuan penelitian menunjukkan bahwa satu, pola pemberian hukuman bagi pelanggar tata tertib santri adalah dengan, teguran dan nasehat, hukuman administrasi, hukuman yang mendidik, hukuman bersifat sosial, hukuman materi, hukuman bersifat fisik. Kedua, Terdapat aturan bagi pendidik yang akan menerapkan hukuman antara lain : tidak terburu-buru, tidak boleh memukul ketika dalam keadaan marah, hendaknya menghindari anggota badan yang peka, dan tidak memukul anak di bawah 10 tahun.. Ketiga, pada diri anak didik ditanamkan kesadaran dalam diri santri bahwa hukuman yang diberikan kepadanya merupakan hukuman yang adil dan mendidik. Dengan mengkondisikan tiga elemen diatas, maka hukuman akan efektif dalam mendidik anak.
|
|
Publisher |
FITK UIN Walisongo
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2018-06-22
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article Phenomenology |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/1862
10.21580/nw.2018.12.1.1862 |
|
Source |
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam; Vol 12, No 1 (2018): Islamic Education and Peace; 181-196
2502-8057 1979-1739 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/1862/pdf
|
|
Rights |
Copyright (c) 2018 Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|