Relevansi Sistem Pendidikan Pesantren Tradisional dalam Era Modernisasi
Jurnal Keislaman
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Relevansi Sistem Pendidikan Pesantren Tradisional dalam Era Modernisasi
Relevansi Sistem Pendidikan Pesantren Tradisional dalam Era Modernisasi |
|
Creator |
Djazilam, M. Syukron
|
|
Subject |
Sistem pendidikan pesantren, Relevansi, Era Modernisasi
Sistem pendidikan pesantren, Relevansi, Era Modernisasi |
|
Description |
Pesantren merupakan lembaga pendidikan asli Indonesia yang mempunyai akar tradisi kuat dilingkungan masyarakat. Dalam era modernisasi atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, Ia merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tradisional dengan tujuan utama pendidikan di dalamnya adalah membentuk kepribadian yang utuh, integrited, dan kaffah. Kegiatan pendidikan bukan hanya berorientasi pada transfer ilmu, tapi juga tuntunan dan tuntunan untuk mengamalkannya. Pesantren mayoritas hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam (kitab kuning) sebagai inti kurikulumnya, serta tidak mengajarkan pengetahuan umum. Kurikulum pesantren ditetapkan secara mandiri oleh kyai dan tidak memasukkan kurikulum negeri. Di samping itu, era modernisasi sekarang ini, kemajuan IPTEK terutama dengan system IT-nya menjadi sumber kemudahan di segala lini kehidupan. Oleh karenanya wajar jika relevansi sistem pendidikan pesantren tradisional menjadi pertanyaan banyak pihak untuk tetap dipertahankan. Tulisan ini disusun sekaligus sebagai bahan masukan bagi pengelola pendidikan pesantren tradisional mengenai berbagai kelemahan yang ada selama ini dan alternatif pemecahannya demi eksistensi pesantren di masa yang akan datang Pesantren merupakan lembaga pendidikan asli Indonesia yang mempunyai akar tradisi kuat dilingkungan masyarakat. Dalam era modernisasi atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, Ia merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tradisional dengan tujuan utama pendidikan di dalamnya adalah membentuk kepribadian yang utuh, integrited, dan kaffah. Kegiatan pendidikan bukan hanya berorientasi pada transfer ilmu, tapi juga tuntunan dan tuntunan untuk mengamalkannya. Pesantren mayoritas hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam (kitab kuning) sebagai inti kurikulumnya, serta tidak mengajarkan pengetahuan umum. Kurikulum pesantren ditetapkan secara mandiri oleh kyai dan tidak memasukkan kurikulum negeri. Di samping itu, era modernisasi sekarang ini, kemajuan IPTEK terutama dengan system IT-nya menjadi sumber kemudahan di segala lini kehidupan. Oleh karenanya wajar jika relevansi sistem pendidikan pesantren tradisional menjadi pertanyaan banyak pihak untuk tetap dipertahankan. Tulisan ini disusun sekaligus sebagai bahan masukan bagi pengelola pendidikan pesantren tradisional mengenai berbagai kelemahan yang ada selama ini dan alternatif pemecahannya demi eksistensi pesantren di masa yang akan datang |
|
Publisher |
LP3M STAI Darul Hikmah Bangkalan
|
|
Date |
2019-03-16
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Articles Articles |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alinsyiroh/article/view/3398
10.35309/alinsyiroh.v5i1.3398 |
|
Source |
Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman; Vol 5 No 1 (2019): Maret; 89-105
Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman; Vol. 5 No. 1 (2019): Maret; 89-105 2656-6680 2477-4928 10.35309/alinsyiroh.v5i1 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alinsyiroh/article/view/3398/2514
|
|