TABAYYUN DAN HUKUMNYA SEBAGAI PENANGGULANGAN BERITA HOAX DI ERA DIGITAL DALAM PERSPEKTIF FIQIH
Al Yasini : Jurnal Keislaman, Sosial, hukum dan Pendidikan
View Archive InfoField | Value | |
Title |
TABAYYUN DAN HUKUMNYA SEBAGAI PENANGGULANGAN BERITA HOAX DI ERA DIGITAL DALAM PERSPEKTIF FIQIH
TABAYYUN DAN HUKUMNYA SEBAGAI PENANGGULANGAN BERITA HOAX DI ERA DIGITAL DALAM PERSPEKTIF FIQIH |
|
Creator |
fauziyah, ulil
|
|
Description |
Artikel ini bertujuan untuk melihat lebih jauh tentang tabayyun dan hukumnya serta urgensi tabayyun dalam menanggulangi berita hoax di era digital ini. Langkah yang dilakukan dalam artikel ini menjelaskan tentang hukum tabayyun serta cara menanggulangi berita hoax di era digital dalam perspektif fiqih. Penelitian ini meruapkan jenis penelitian pustaka dengan menggunakan metode kualitatif Hasil hasil dari penelitian ini adalah Hukum tabayyun secara garis besar dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu wajib baik berita yang disampaikan oleh orang fasik ataupun bukan, wajib jika penyampai berita tersebut diragukan keadilannya (fasiq) dan wajib jika penyampai berita adalah orang fasiq dan dianjurkan tabayyun jika penyampai berita adalah orang adil. Adapun cara menaggulangi berita hoax di era digital ini adalah (1) harus mengetahui identitas penyampai berita tersebut, diperiksa isi beritanya benar atau tidak dan jika sudah diketahui kebenarannya maka dilihat maslahah atau madharatnya. (2) harus diperiksa isi beritanya benar atau tidak dengan cara mencari sumber lain yang terpercaya atau datang langsung melihat faktanya. (3) Jika disampaikan oleh orang adil, maka untuk memperkuat berita tersebut sebaiknya mencari sumber yang lain dulu. Kata kunci: Tabayyun, Berita Hoax, Perspektif Ulama Fiqih Abstract: This article aims to see more about tabayyun and the law as well as the urgency of tabayyun in tackling hoax news in this digital age. The steps taken in this article describe tabayyun law and how to deal with hoax news in the digital age from the perspective of jurisprudence. This research is a type of library research using qualitative methods. The results of this study are that the tabayyun law can be broadly categorized into three, namely mandatory whether the news delivered by the wicked or not, mandatory if the conveyer of the news is doubtful of fairness (fasiq) and mandatory if the news transmitter is a fasiq person and tabayyun is recommended if the news transmitter is a fair person. The way to deal with hoax news in this digital era is (1) must know the identity of the news conveyor, check whether the news content is true or not, and if the truth is known then it is seen maslahah or its harm. (2) the contents of the news must be checked whether it is true or not by finding other reliable sources or coming directly to see the facts. (3) If it is delivered by a fair person, then to strengthen the news it is better to look for other sources first. Keyword: Tabayyun, News Hoax |
|
Publisher |
Konsorsium Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Yasini Pasuruan
|
|
Date |
2020-05-21
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/alyasini/article/view/3775
|
|
Source |
Al Yasini : Jurnal Keislaman, Sosial, hukum dan Pendidikan; Vol. 5 No. 1 (2020): Mei 2020; 114-125
Al Yasini : Jurnal Keislaman, Sosial, hukum dan Pendidikan; Vol 5 No 1 (2020): Mei 2020; 114-125 2527-6603 2527-3175 |
|
Language |
ind
|
|
Relation |
http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/alyasini/article/view/3775/2762
|
|
Rights |
Copyright (c) 2020 Al Yasini : Jurnal Hasil Kajian dan Penelitian Bidang Keislaman dan Pendidikan
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ |
|