KAUSALITAS KETERBUKAAN DIRI DAN KOMPETENSI SOSIAL PADA REMAJA
JURNAL ILMU EKONOMI AL-ANWAR
View Archive InfoField | Value | |
Title |
KAUSALITAS KETERBUKAAN DIRI DAN KOMPETENSI SOSIAL PADA REMAJA
KAUSALITAS KETERBUKAAN DIRI DAN KOMPETENSI SOSIAL PADA REMAJA |
|
Creator |
Yulianto , Dema
|
|
Subject |
Keterbukaan diri, kompetensi sosial
Keterbukaan diri, kompetensi sosial |
|
Description |
Kebutuhan untuk berinteraksi sosial yang paling menojol terjadi pada masa remaja. Salah satu faktor keberhasilan remaja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan ditentukan oleh kesanggupan individu dalam menerima keadaan dirinya sendiri. Kenyataanya tidak semua lingkungan sosial dapat menerima individu dengan baik. Remaja yang tinggal dipanti asuhan sangat kaku dalam berhubungan sosial dengan orang lain dan sebagian dari mereka mengalami kesulitan dalam menjalin kompetensi sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,429 dengan nilai p sebesar 0,000, ini berarti terdapat hubungan antara keterbukaan diri dengan kompetensi sosial yang memiliki arah hubungan positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan keterbukaan diri akan diikuti peningkatan kompetensi sosial. Dengan demikian sekian tinggi keterbukaan diri maka akan semakin tinggi tingkat kompetensi sosial dan sebaliknya semakin rendah keterbukaan diri maka akan semakin rendah pula kompetensi sosial. Apabila dilihat dari sumbangan efektif atau peranan keterbukaan diri dalam mempengaruhi kompetensi sosial yang ditunjukkan dalam penelitian ini sebesar 18,40% saja, diduga ada sekitar 81,60% faktor lain yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan kompetensi sosial. Kebutuhan untuk berinteraksi sosial yang paling menojol terjadi pada masa remaja. Salah satu faktor keberhasilan remaja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan ditentukan oleh kesanggupan individu dalam menerima keadaan dirinya sendiri. Kenyataanya tidak semua lingkungan sosial dapat menerima individu dengan baik. Remaja yang tinggal dipanti asuhan sangat kaku dalam berhubungan sosial dengan orang lain dan sebagian dari mereka mengalami kesulitan dalam menjalin kompetensi sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,429 dengan nilai p sebesar 0,000, ini berarti terdapat hubungan antara keterbukaan diri dengan kompetensi sosial yang memiliki arah hubungan positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan keterbukaan diri akan diikuti peningkatan kompetensi sosial. Dengan demikian sekian tinggi keterbukaan diri maka akan semakin tinggi tingkat kompetensi sosial dan sebaliknya semakin rendah keterbukaan diri maka akan semakin rendah pula kompetensi sosial. Apabila dilihat dari sumbangan efektif atau peranan keterbukaan diri dalam mempengaruhi kompetensi sosial yang ditunjukkan dalam penelitian ini sebesar 18,40% saja, diduga ada sekitar 81,60% faktor lain yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan kompetensi sosial. |
|
Publisher |
LPPM STIE AL ANWAR MOJOKERTO
|
|
Date |
2014-10-30
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Artikel Peer-review |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.stie-alanwar.ac.id/index.php/jaa/article/view/18
|
|
Source |
JURNAL ILMU EKONOMI AL-ANWAR; Vol. 4 No. 1 (2014): Maret 2014; 13-25
JURNAL ILMU EKONOMI AL-ANWAR; Vol 4 No 1 (2014): Maret 2014; 13-25 2620-8407 1907-8811 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.stie-alanwar.ac.id/index.php/jaa/article/view/18/20
|
|
Rights |
Hak Cipta (c) 2014 JURNAL ILMU EKONOMI AL-ANWAR
|
|