Pendidikan Islam Inklusif dalam Pemikiran Sayyed Hossein Nasr
Jurnal Pemikiran dan Ilmu Keislaman
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Pendidikan Islam Inklusif dalam Pemikiran Sayyed Hossein Nasr
|
|
Creator |
Hidayati, Tatik
Muchtar, Ah Mutam |
|
Description |
Tulisan ini berusaha menjawab keresahan tentang maraknya fenonema menurunnya sikap toleransi dalam masyarakat. Dimana salah satu penyebabnya adalah muncul dari pola Pendidikan agama yang justru mengajarkan sikap intoleran baik melalui materi dan cara mensikapi persoalan dimasyarakat. Pemikiran Sayyed Hossein Nasr akan di hadirkan sebagai solusi konseptual dalam menjawab persoalan diatas. Nasr sebagai seorang intelektual muslim pemikirannya banyak memberi pengaruh dalam dunia islam dan Barat. Pandangan Nasr tentang manusia, hakekat Pendidikan dan rumusan keilmuan dalam kurikulum Pendidikan dapat menjadi reformulasi merumuskan Pendidikan yang inclusive. Pertama, pemaknaan manusia secara metafisis. Keterikatan dengan Tuhan, menjadikan posisi manusia sebagai mahluk yang lemah. Keberagaman sebagai manusia merupakan keniscayaan yang justru menunjukkan kesempurnaan manusia melalui intelegensi dan kehendak sebagai potensi manusia yang senantiasa terhubung dengan sang ilahi. Kedua, atas dasar tersebut maka Pendidikan dijelaskan cara untuk melakukan dekonstruksi kebenaran tunggal. Dimana tradisi yang suci tidak hanya ada pada Islam, tetapi juga ada pada agama lain. Ketiga, reformulasi tersebut tampak dalam keilmuan yang seharusnya diajarkan di Pendidikan Islam yang menghadirkan sumber ilmu tidak hanya dari Islam akan tetapi Barat dan agama Lainnya. Sehingga konteks Pendidikan Islam Sayyed Hossain Nasr menghadirkan wajah yang inclusive, pluralis dan demokratis. Maka dari perjalanan intelektual Nasr kita menemukan sikap inklusif dalam menggali dan mendapatkan ilmu dari semua penjuru baik islam ataupun diluar islam. Secara metodologis ia menggunakan filsafat perennial atau tradisionalisme dalam pemikirannya yang mampu menerima kebenaran yang suci yang datang dari islam dan diluar islam. Dan unity science, kesatuan akan ilmu yang menghilangkan dikotomi ilmu tapi kesatuan ilmu yang terhubung dari “Yang Esa” yang datangnya dari islam maupun diluar islam.
|
|
Publisher |
Lembaga Penerbitan, Publikasi, dan Dokumentasi
|
|
Date |
2021-03-16
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://jurnal.instika.ac.id/index.php/jpik/article/view/182
|
|
Source |
Jurnal Pemikiran dan Ilmu Keislaman; Vol 4 No 1 (2021): Maret; 29-56
2621-1149 2621-1130 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://jurnal.instika.ac.id/index.php/jpik/article/view/182/111
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Jurnal Pemikiran dan Ilmu Keislaman
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|