ANALISIS ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL KOTA PEKANBARU SEBAGAI KOTA LAYAK HUNI
REVENUE Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Syari'ah
View Archive InfoField | Value | |
Title |
ANALISIS ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL KOTA PEKANBARU SEBAGAI KOTA LAYAK HUNI
ANALISIS ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL KOTA PEKANBARU SEBAGAI KOTA LAYAK HUNI |
|
Creator |
Rio Sayang Juliandi
Mardiana Tampubolon, Dahlan |
|
Subject |
Liveable City
Economic Social Kota Layak Huni Ekonomi Sosial |
|
Description |
To accelerate the development and quality of Pekanbaru City in the 2017-2022 period, the Pekanbaru City Government has a vision and mission of "Realizing a Civilian Smart City Pekanbaru". So there is a need for an analysis of livability in Pekabaru City through research on Economic and Social aspects. This study aims to determine the achievement of the concept of a liveable city in Pekanbaru City from the point of view of the economic and social aspects. This qualitative research was conducted by collecting questionnaire data to 60 respondents proportionally in Pekanbaru City. The analysis used is Gap analysis and Achievement Index analysis. The results of the index show that the achievement value in Pekanbaru City is 60.70. Based on the interpretation of the Liveliability Index results, Pekanbaru City gets good results. Among the indicators contained in the economic aspect that get the highest score is the indicator of the availability of goods and services for daily needs which are easily found in Pekanbaru City. The indicator on the economic aspect that has the lowest value is that local residents are guaranteed employment. This is due to the fact that several companies, especially in the industrial and mining sectors, employ workers from outside the city of Pekanbaru. While the indicators on the social aspect that get the highest score are the ease of public access and social tolerance in the people of Pekanbaru City. The indicator that gets the lowest score is Availability of Creative Space. From the data above, it can be seen that Sail District is the District with the highest achievement index compared to other districts. While Tampan is the district with the lowest achievement index. Tampan District with a population density in Pekanbaru City has a lower Achievement Index than other sub-districts, so it can be concluded that the denser an area is, the higher the indicator of community satisfaction with the livability of the area.
Untuk mempercepat pembangunan dan kualitas Kota Pekanbaru pada periode 2017-2022, Pemerintah Kota Pekanbaru memiliki visi dan misi “Terwujudnya Pekanbaru Smart City yang Madani”. Maka perlu adanya analisis terhadap kelayakan huni di Kota Pekabaru melalui penelitian terhadap aspek Ekonomi dan Sosial. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketercapaian konsep kota layak huni (Liveable City) di Kota Pekanbaru dilihat dari sudut pandang aspek ekonomi dan aspek sosial.Penelitian ini adalah kualitatif yang dilakukan dengan mengumpulkan data kuisioner kepada 60 responden secara proporsional Kecamatan di Kota Pekanbaru. Analisis yang digunakan adalah analisis Gap dan analisis Indeks Ketercapaian. Hasil dari Indeks menunjukan bahwa nilai ketercapaian di Kota Pekanbaru adalah 60,70.Berdasarkan tafsiran pada hasil Indeks Layak Huni Kota Pekanbaru mendapatkan hasil Baik. Diantara indikator yang terdapat pada aspek ekonomi yang mendapatkan nilai paling tinggi adalah indikator ketersediaan barang dan jasa kebutuhan sehari-hari yang mudah dijumpai di Kota Pekanbaru. Adapun indikator pada aspek ekonomi yang memiliki nilai yang paling rendah adalah warga lokal terjamin lapangan kerja. Hal ini disebabkan masih ditemukannya beberapa perusahaan terkhusus di bidang industri dan pertambangan yang menggunakan tenaga kerja dari luar kota Pekanbaru. Sedangkan indikator pada aspek sosial yang mendapatkan skor paling tinggi adalah kemudahan akses publik dan toleransi sosial di masyarakat Kota Pekanbaru. Indikator yang mendapatkan skor paling rendah adalah Ketersediaan Ruang Kreatif.Dari data di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan Sail merupakan Kecamatan dengan Indeks ketercapaian paling tinggi dibandingkan kecamatan lainnya.Sedangkan Tampan adalah kecamatan dengan Indeks ketercapaian yang paling rendah. Kecamatan Tampan dengan kepadatan penduduk di Kota Pekanbaru memiliki Indeks Ketercapaian yang lebih rendah dari kecamatan lainnya sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin padat suatu wilayah, indikator kepuasan masyarakat terhadap kelayakan huni wilayah tersebut juga semakin tinggi. |
|
Publisher |
STIE Bakti Bangsa Pamekasan
|
|
Date |
2021-12-16
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.stieba.ac.id/index.php/revenue/article/view/36
|
|
Source |
REVENUE Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Syari'ah; Vol. 4 No. 02 (2021): REVENUE: Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Syari'ah; 1-15
REVENUE Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Syari'ah; Vol 4 No 02 (2021): REVENUE: Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Syari'ah; 1-15 2620-7826 |
|
Language |
ind
|
|
Relation |
https://ejournal.stieba.ac.id/index.php/revenue/article/view/36/24
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 REVENUE Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Syari'ah
|
|