METODE ISTINBA>T} MUH}AMMAD AL-AMI>N AL-SHINQI>T}I> DALAM MENAFSIRKAN AYAT-AYAT AH}KA>M (Studi Terhadap Kitab Tafsir Adwa>` al-Baya>n fi> Id}a>h}i al-Qur’a>n Bi> al-Qur’a>n)
JURISY: Jurnal Ilmiah Syariah
View Archive InfoField | Value | |
Title |
METODE ISTINBA>T} MUH}AMMAD AL-AMI>N AL-SHINQI>T}I> DALAM MENAFSIRKAN AYAT-AYAT AH}KA>M (Studi Terhadap Kitab Tafsir Adwa>` al-Baya>n fi> Id}a>h}i al-Qur’a>n Bi> al-Qur’a>n)
|
|
Creator |
Ahmad Zaini, Ahmad Zaini
|
|
Subject |
metode istinba
Al-Shinqi>t}i>; adwa>’ al-baya>n |
|
Description |
Kajian ini bertujuan untuk mengkaji metode istinba>t} Muh}ammad al-Ami>n al- Shinqi>t}i> dalam menafsirkan ayat-ayat ah}ka>m dalam kitab tafsir adwa>’ al-baya>n. Kitab tafsir seperti adwa>’ al-baya>n ini bisa katakan jarang ditemui karena pengarangnya berusaha memadukan antara pendekan aqli> dan naqli> dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptis-analitis untuk mengungkap metode istinba>t} yang digunakan Al-Shinqi>t}i> ketika menafsirkan ayat-ayat ah}ka>m. Dalam kajiannya terhadap istinba>t} ah}ka>m, Al-Shinqi>t}i> menggunakan metode istinba>t} baya>ni>, ia berusaha menggali hukum Islam yang terkandung dalam ayat suci Qur’a>n atau mengkritisi istiba>t}a>t para ulama untuk memastikan bahwa istiba>t}a>t tersebut s}ah}i>h}ah atau kha>t}iah dengan bertumpu pada qawa>id lughawiyah dan us}u>liyah. Al-Shinqi>t}i> tidak melakukan istinba>t} kecuali sesuai dengan kaidah ilmiah yang dibangun di atas pondasi yang kokoh, bersumber dari al-Qur’an dan al-hadi>th. Al-Shinqi>t}i> memiliki karakteristik pemikiran tersendiri dalam menafsirkan ayat-ayat ah}ka>m, diantaranya yang paling tampak adalah mampu membedakan antara ruang lingkup nas} dan daerah ijtiha>d ketika dihadapkan pada perbedaan pendapat seputar hukum di kalangan ulama, sehingga ia dapat mengambil kesimpulan hukum dengan pertimbangan yang sangat matang. Usaha al-Shinqi>t}i> untuk menghindari fanatisme madhhab dengan cara berkomitmen dan mengedepankan dalil, ia menjadikannya sebagai petunjuk dan sandaran utamanya, ia tidak berpendapat atau menyimpulkan hukum tertentu kecuali memiliki pegangan yang s}ah}i<h} dan tidak menerima pendapat apapun dari para ulama yang bertentangan dengan Qur’a>n dan al-hadi>th. Inilah yang menjadikannya selamat dari fanatisme madhhab. Kata kunci; . |
|
Publisher |
LPPM STAIHA Bawean
|
|
Date |
2022-03-21
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejurnal.staiha.ac.id/index.php/jurisy/article/view/160
|
|
Source |
JURISY: Jurnal Ilmiah Syariah; Vol. 2 No. 1 (2022): MARET 2022; 115-142
2797-2291 2798-3277 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejurnal.staiha.ac.id/index.php/jurisy/article/view/160/142
|
|
Rights |
Copyright (c) 2022 JURISY: Jurnal Ilmiah Syariah
|
|