Pola Pengasuhan Santri Dalam Pendidikan Karakter di Pondok Modern Darussalam Gontor 7 Putra Riyadhatul Mujahiddin, Sulawesi Tenggara
Attanwir : Jurnal Keislaman dan Pendidikan
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Pola Pengasuhan Santri Dalam Pendidikan Karakter di Pondok Modern Darussalam Gontor 7 Putra Riyadhatul Mujahiddin, Sulawesi Tenggara
|
|
Creator |
Jefry Muchlasin
|
|
Subject |
Pola Pengasuhan Santri
Pendidikan Karakter |
|
Description |
Sebagai lembaga pendidikan Islam, Pondok Pesantren mempunyai peran penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia bahwa pondok pesantren merupakan artefak pendidikan di Indonesia yang indigenous dengan sistem asrama. Sistem asrama sebagai sistem pendidikan didalam pondok pesantren menempatkan peran pendidik untuk mendidik para santri dengan kedisiplinan yang optimal melalui bagian pengasuhan santri. Peran bagian pengasuhan santri sangat strategis dalam merencanakan, mengontrol, mengawasi hingga mengevaluasi seluruh proses kegiatan dan program selama 24 jam dengan pendekatan dan metode yang sistemik. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dan pengumpulan datanya dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan adapun yang menjadi informan penelitian ini adalah Bapak Pengasuh, Guru Senior di Gontor 7, Bagian Pengasuhan santri, Bagian OPPM, Pengurus asrama dan beberapa orang santri. Dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwa Pola pengasuhan santri dilakukan secara sistematis dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam proses kepengasuhanan santri di Pondok Modern Darussalam Gontor 7 Riyadhatul Mujahiddin yang meliputi atas pengarahan, penugasan, pelatihan, pembiasaan, pengawalan, keteladanan (uswatun hasanah), dan proses penciptaan lingkungan dengan totalitas kehidupan santri selama 24 jam melalui berbagai kegiatan dan program pondok didalam lingkungan pesantren yang bergerak secara dinamis yang berdasarkan pada nilai-nilai pondok Gontor. Kedua, implementasikan pola dan skema manajemennya, bagian pengasuhan santri dalam pembentukan karakter santri melalui kegiatan harian yang umum dilaksanakan santri dan kegiatan ekstrakurikuler meliputi kegiatan olahraga, kesenian, kepemimpinan, pengembangan diri, dan wirausaha. Ketiga, diantara faktor yang pendukung yaitu peran dan figur seorang pengasuh, sistem asrama dan lingkungan pesantren, dan faktor penghambat adalah wali santri, sarana dan prasarana, dan pengetahuan tentang kepengasuhan.
|
|
Publisher |
STAI Attanwir Bojonegoro
|
|
Date |
2020-09-29
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://e-jurnal.staiattanwir.ac.id/index.php/attanwir/article/view/36
10.53915/jurnalkeislamandanpendidikan.v11i2.36 |
|
Source |
Attanwir : Jurnal Keislaman dan Pendidikan; Vol. 11 No. 2 (2020): September; 74-108
2599-3062 2252-5238 10.53915/jurnalkeislamandanpendidikan.v11i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://e-jurnal.staiattanwir.ac.id/index.php/attanwir/article/view/36/44
|
|
Rights |
Copyright (c) 2020 Jefry Muchlasin
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 |
|