Wacana Kekuasaan dalam Kumpulan Cerpen Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali Karya Puthut EA (Kajian Analisis Wacana Kritis Michel Foucault)
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Wacana Kekuasaan dalam Kumpulan Cerpen Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali Karya Puthut EA (Kajian Analisis Wacana Kritis Michel Foucault)
|
|
Creator |
Fismatika, Vitria
|
|
Description |
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kumpulan cerpen Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali dengan menggunakan konsep wacana Michele Foucault. Penelitian ini mengaplikasikan metode penelitian kualitatif yang mengolah data lunak dalam bentuk kata-kata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Kumcer Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali karya Puthut EA memberikan perspektif tentang sebuah wacana yang dihubungkan dengan kompleksitas relasi kekuasaan dan pengetahuan, (2) konsepsi kekuasaan ada di mana-mana, dan pemahaman kekuasaan sebagai bentuk relasi kekuatan yang imanen dalam ruang di mana kekuasaan itu beroperasi, tercermin dalam kumcer Bebek yang Mati di Pinggir Kali karya Puthut EA yang mengusung adanya setiap kepentingan dalam relasi kekuasaan yang dilakukan oleh berbagai pihak, (3) peran dan aplikasi wacana yang dimainkan kumcer Bebek yang Mati di Pinggir Kali karya Puthut EA direpresentasikan melalui legitimasi aturan dan hukum dalam berbagai bentuk, juga salah satunya melalui hukum yang tak tertulis atau kepercayaan di masyarakat di antaranya: wacana dalam hubungan keluarga, mitos masyarakat. Kata kunci: wacana, kekuasaan, Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali AbstractThis study aims to analyze a collection of short stories of ducks on the edge of the river using the concept of Michele Foucault's discourse. This study applies qualitative research methods that process soft data in the form of words. The results of the study show that (1) the short stories set of Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali by Puthut EA provides a perspective on a discourse that is related to the complexity of power and knowledge relations, (2) the conception of power is everywhere, and the understanding of power as a form of power relations immanent in the space where the power operates, reflected in the Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali by Puthut EA which carries every interest in power relations carried out by various parties, (3) the role and application of the discourse played by Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali of Puthut EA's work is represented by the legitimacy of rules and laws in various forms, one of which is through unwritten law or trust in the community including: discourse in family relations, community myths.Keywords: discourse, power, Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali
|
|
Publisher |
Unipdu Jombang
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2019-12-05
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://journal.unipdu.ac.id/index.php/diglosia/article/view/1651
10.26594/diglossia.v10i2.1651 |
|
Source |
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan; Vol 10, No 2 (2019): April; 59-70
Diglossia; Vol 10, No 2 (2019): April; 59-70 2528-6897 2085-8612 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://journal.unipdu.ac.id/index.php/diglosia/article/view/1651/951
|
|
Rights |
Copyright (c) 2019 Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 |
|