Record Details

Tantangan Dunia Pendidikan Menghadapi Pasar Tunggal Asean 2015

Prosiding Seminas

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title Tantangan Dunia Pendidikan Menghadapi Pasar Tunggal Asean 2015
 
Creator ulwiyah, nur
 
Description ABSTRAK Menghadapi pasar tunggal ASEAN 2015, dunia pendidikan ditantang untuk berpartisipasi aktif. Kompetensi perserta didik diuji kelayakannya; harus qualified dan marketable, sehingga setelah lulus mereka menjadi subyek yang terintegrasi dalam percaturan pasar tunggal tersebut. Nampaknya, konsep pendidikan link and match  yang digagas oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro telah menemukan momentumnya. Namun ada sebuah tantangan bagi konsep ini. Di satu sisi, keterkaitan dan kesesuaian pendidikan dengan pasar adalah keniscayaan. Di sisi lain, keterkaitan pendidikan masyarakat yang terserap pasar belum merata, salah satu faktornya karena tingkat pendidikan belum merata. Kasus Freeport di Papua adalah satu contohnya. Tantangan ini harus dijawab, salah satunya dengan konsep problem posing education (pendidikan hadap-masalah) yaitu pendidikan harus diintegrasikan dengan lingkungan, bukan hanya beradaptasi. Integrasi berbeda dengan adaptasi. Integrasi muncul dari kemampuan menyesuaikan diri dengan realitas, ditambah kemampuan kritis untuk membuat pilihan dan mengubahnya, sehingga akhirnya pendidikan menjadi problem solver, bukan problem maker. Kata kunci: pasar tunggal ASEAN, pendidikan link and match, pendidikan hadap-masalah.   ABSTRACT To face the Asean single market 2015, the world of education is challenged has role actively. The competence of learners participant are tested for their properness and also should qualified and marketable to be subject who are integrated in the role of Asean single market constellation. Apparently, the concept link and match education which is initiated by Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro has found the momentum. However, there is a challenge for this concept. Instead, the connection and compatibility of education with the market are sureness. In the other side, the connection of education society which is pervaded by the market is partial, it is caused by uneven  education level. For instance, the Freeport case in Papua. This challenge should be answered, for example by using problem posing education concept. This concept tend to education which is integrated with the circle and not merely adaptation, because integration is different from adaptation. Integration comes from adaptation abilityby the realness critical ability to make and change an option. In the other word, education is not problem maker but a problem solver. Keywords: ASEAN single market, link and match education, problem posing education.
 
Publisher Unipdu Jombang
 
Contributor
 
Date 2012-03-10
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Artikel Peer-review
 
Format application/pdf
 
Identifier https://journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/view/26
 
Source Prosiding Seminas Competitive Advantage; Vol 1, No 1 (2011): Seminas Competitive Advantage I
Prosiding Seminas; Vol 1, No 1 (2011): Seminas Competitive Advantage I
 
Language eng
 
Relation https://journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/view/26/27