KONSEP MASLAHAH PERSPEKTIF IZZUDIN IBN ABD. SALAM (Telaah dalam Kitab Qawa`id al-Ahkam fi Masalih al-Anam)
Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman
View Archive InfoField | Value | |
Title |
KONSEP MASLAHAH PERSPEKTIF IZZUDIN IBN ABD. SALAM (Telaah dalam Kitab Qawa`id al-Ahkam fi Masalih al-Anam)
|
|
Creator |
Nugroho, Irzak Yuliardy
Hamidah, Tutik |
|
Description |
It has become a belief that the rules of law in the Shari'a have one noble goal, namely to obtain goodness and benefit for humans, and avoid harm. Finally, it demands the scholars from the jurists, ushuliyyun, and Muslim scholars to always develop their studies and thoughts for the purpose of the Shari'a. Muslim figures such as Syatibi, Najmuddin at-Tufi, Jasser Auda, Ahmed an-Na'im, M. Syahrur, Khalid Abu el-Fadhl, and including Izzudin bin Abd. Salam has been trying to make efforts to float. One of the scientific developments in the methodological aspect seems to be a trend that does not die. This paper is a study of the thoughts of a character, namely Izzudin bin Abd. Greetings with a qualitative-descriptive method and using a library research approach contained in the book Qawa`id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam. The conclusion of this book is that maslahah contains three dimensions, namely ladzat, afrakh and everything that mediates between the two. Furthermore, he emphasizes the maslahah aspect of distinguishing between something that is real and majazi, which in the next stage leads to the benefit of the world and the benefit of the hereafter.
Sudah menjadi suatu keyakinan bahwa aturan-aturan hukum dalam syariat memiliki satu tujuan mulia, yakni mendapatkan kebaikan dan kemaslahatan bagi manusia, dan menghindari kemadaratan. Akhirnya menuntut para ulama dari kalangan fukaha, ushuliyyun, dan sarjana muslim untuk selalu mengembangkan kajian dan pemikirannya demi tujuan syariat tersebut. Tokoh-tokoh muslim seperti Syatibi, Najmuddin at-Tufi, Jasser Auda, Ahmed an-Na’im, M. Syahrur, Khalid Abu el-Fadhl, dan termasuk di dalamnya Izzudin bin Abd. Salam telah berusaha melakukan upaya-upaya pengambangan. Salah satu pengembangan keilmuan dalam aspek metodologis tampaknya menjadi trend yang tidak ada matinya. Tulisan ini merupakan kajian pemikiran tokoh, yakni Izzudin bin Abd. Salam dengan metode kualitatif-deskriptif dan menggunakan pendekatan kepustakaan (library research) yang terdapat dalam kitab Qawa`id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam. Kesimpulan dari kitab ini adalah bahwa maslahah memuat tiga dimensi, yakni ladzat, afrakh dan segala sesuatu yang menjadi perantara di antara keduanya. selanjutnya ia menekankan aspek maslahah pada pembedaan antara sesuatu yang haqiqi dan majazi, yang pada tahap berikutnya bermuara pada kemaslahatan dunia dan kemaslahatan akhirat. |
|
Publisher |
LP2M IAI Miftahul Ulum Pamekasan
|
|
Date |
2021-12-12
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/ulumuna/article/view/4805
|
|
Source |
Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman; Vol. 7 No. 2 (2021); 261-276
Ulumuna: Jurnal Studi Keilsman; Vol 7 No 2 (2021); 261-276 2685-9181 2442-8566 10.36420/ju.v7i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/ulumuna/article/view/4805/3437
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Irzak Yuliardy Nugroho, Tutik Hamidah
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|