PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DAN INTELEKTUAL CAPITAL DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam
View Archive InfoField | Value | |
Title |
PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DAN INTELEKTUAL CAPITAL DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
|
|
Creator |
Hidayat, Wahyu
|
|
Description |
Seiring dengan perkembangan lingkungan bisnis, ilmu pengetahuanpun mengalami perkembangan. Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya manajemen telah membawa suatu perbedaaan dalam menawarkan solusi bagi organisasi bisnis untuk mencapai kesuksesan melalui pencapaian keunggulan kompetitif. Salah satu wujud perkembangan ilmu pengetahuan adalah lahirnya konsep intellectual capital management (manajemen modal intelektual). Kesuksesan perusahaan selalu terkait dengan adanya sharing pengetahuan baik tentang kebutuhan konsumen, produk baru, jasa, bahkan tentang kebijakan maupun prosedur dalam perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa konsep manajemen modal intelektual maupun knowledge management (manajemen pengetahuan) bukan merupakan konsep baru. Hal yang baru adalah bahwa konsep manajemen modal intelektual dan manajemen pengetahuan telah menjadi suatu konsep yang umum diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju maupun negara sedang berkembang.Dari perspektif organisasi, knowledge management adalah aktivitas organisiasi untuk memperoleh pengetahuan dari pengalaman organisasi, kebijakan organisasi, dan pengalaman satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi, aktivitas tersebut dilakukan oleh perpaduan antara teknologi, fungsi organisasi dan strategi berbasis kognitif (CBS/Cognitive based strategies) untuk mendapatkan pengetahuan dan menciptakan pengetahuan baru dengan cara meningkatkan system kognisi dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan.Para knowledge worker (guru, kepala sekolah dan karyawan) di sebuah lembaga pendidikan Islam yang memiliki corporate IQ tinggi dapat bekerjasama secara efektif sehingga semua orang penting dalam lembaga itu selalu ter upgrade dan termotivasi pengetahuannya. Ujung ujungnya lembaga tersebut dapat memiliki SDM yang mampu mengembangkan gagasan terbaik dari semua potensi lembaga dan kemudian bertindak dengan visi dan misi yang sama secara terpadu sehingga akan mampu secara cemerlang mengatasi situasi apapun yang dihadapinya. Agar fungsi dan tujuan knowledge management dapat berjalan efektif, tentu dibutuhkan berbagai persyaratan, salah satunya adalah modal intelektual, yakni kemampuan mengetahui (knowing capability) atau semacam human capital yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan kapabilitas yang memungkinkan seseorang bertindak inovatif .Dalam melaksanakan tugas pengembangan kompetensi dan pengetahuan guru dalam lembaga pendidikan Islam dituntut mengerjakannya secara holistik, artinya kompetensi yang dimilikinya harus terintegrasi dan terwujud dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar. Oleh karenanya, kompetensi menjadi salah satu faktor mendasar yang dimiliki guru untuk meningkatkan profesionalitasnya. Hal itu pula yang akan membuat kualifikasi dan kemampuan diantara guru berbeda.
|
|
Publisher |
Sekolah Tinggi Agama Islam Nadlatul Ulama Pacitan
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2018-06-01
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/39
|
|
Source |
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam; Vol 11, No 2 (2018): Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam; 1-17
2579-7689 1978-1539 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/39/pdf
https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/downloadSuppFile/39/37 |
|
Rights |
Copyright (c) 2018 Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 |
|