Record Details

FILANTROPI ISLAM SEBAGAI STABILITAS KEHIDUPAN

Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title FILANTROPI ISLAM SEBAGAI STABILITAS KEHIDUPAN
 
Creator Eko, Anang Wahyu
 
Description Secara  bahasa,  filantropi  berarti  kedermawanan,  kemurahatian,  atau  sumbangan  sosial; sesuatu yang menunjukkan cinta kepada manusia. Istilah filantropi (philanthropy) ini sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, philos (cinta) dan anthropos (manusia), yang secara harfiah diartikan sebagai  konseptualisasi  dari  praktik  memberi  (giving),  pelayanan  (service)  dan  asosiasi (association) dengan sukarela untuk membantu pihak lain yang membutuhkan sebagai ekspresi rasa cinta.Dalam  hal  ini,  Islam  menampilkan  dirinya  sebagai  agama  yang  berwajah filantropis. Wujud  filantropi  ini  digali  dari  doktrin  keagamaan  yang  bersumber  dari  al-Qur‟an dan Hadits yang dimodifikasi dengan perantara mekanisme ijtihad sehingga institusi zakat, infak, sedekah, dan wakaf muncul.  Tujuannya adalah supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang  kaya  saja.  Karena  itu,  filantropi  Islam  dapat  juga  diartikan  sebagai  pemberian karitas  (charity)  yang  didasarkan  pada  pandangan  untuk  mempromosikan  keadilan  sosial  dan maslahat bagi masyarakat umum.Dalam al-Qur‟an, dasar filantropi Islam bersumber dari Surat al-Ma‟ûn: 1-7, Di mana salah satu dari tanda orang yang mendustakan agama adalah tidak menyantuni anak yatim.  Dan pada bunyi ayat ; “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu, kamu membersihkan dan  mensucikan  mereka,  dan  berdoalah  untuk  mereka.  Sesungguhnya  doamu  itu  (menjadi) ketenteraman  jiwa  bagi  mereka.  Dan,  Allah  Maha  Mendengar  lagi  Maha  Mengetahui”.  Itu artinya  ada  konsep  sosial  keagamaan  yang  kemudian  memunculkan  doktrin  zakat  (tazkiyah) yang  mengalami  dua  tahap  yaitu,  tahap  makkiyah  (theologis)  yang  merupakan  tahap pembersihan diri, dan tahap madaniyah  yaitu tahap pembersihan harta dengan memberikannya kepada delapan ashnâf seperti yang terdapat dalam Q.S. At-Taubah: 60. Diharapkan dengan konsep  filantropi  Islam ini umat Islam faham betul tentang bagaiman kemaslahatan itu bisa lestari dan terlaksana agar tidak ada kesenjangan diantara si kaya dan si miskin. Nilai-nilai filantropi Islam ini sangat dibutuhkan pada era kini, karena sangat berkurangnya kesadaran  moral  untuk  saling  menolong,  dan  menjadikan  manusia  terkotak-kotakkan  pada keadaan.  Padahal  jika  kesadaran  dalam  menjalankan  konsep  filantropi  Islam  ini  bisa  terusmenerus dan meningkat, tidak di pungkiri akan meningkatnya kesejahteraan di muka bumi.Semoga  kita  sebagai  umat  Islam  dapat  meningkatkan  kesadaran  saling  tolong  menolong dan  menerapkan  konsep  filantropi  Islam,  dan  dapat  meningkatkan  kualitas  manusia  sebagai kholifah fil ard yang dapat menstabilkan kehidupan di dunia dan bermanfaat di akhirat.
 
Publisher Sekolah Tinggi Agama Islam Nadlatul Ulama Pacitan
 
Contributor Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan
 
Date 2017-01-01
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/7
 
Source Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam; Vol 10, No 1 (2017): Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam; 111-134
2579-7689
1978-1539
 
Language eng
 
Relation https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/7/pdf
https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/downloadSuppFile/7/8
 
Rights Copyright (c) 2017 Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0