UPAYA MENGURANGI TINGKAH LAKU MEMBOLOS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MODEL DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA SISWA KELAS IX A TAHUN PELAJARAN 2021/2022 DI SMP NEGERI 3 PACITAN
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam
View Archive InfoField | Value | |
Title |
UPAYA MENGURANGI TINGKAH LAKU MEMBOLOS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MODEL DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA SISWA KELAS IX A TAHUN PELAJARAN 2021/2022 DI SMP NEGERI 3 PACITAN
|
|
Creator |
Andari, Nur
|
|
Description |
Pelaksanaan penelitian ini dalam bentuk studi kasus dengan melihat buku absen dan anecdot record (laporan dari guru bidang studi) ternyata di kelas IX A SMPN 3 Pacitan tahun pelajaran 2021/2022 paling menonjol intensitas membolos. Setelah melalui konseling penyebabnya adalah kurangnya motivasi belajar sehingga prestasi menurun. Hal ini dikhawatirkan berpengaruh pada kenaikan kelas nanti. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku membolos dapat dikurangi melalui bimbingan kelompok dengan model Deep Dialogue/Critical Thinking siswa kelas IX A SMPN 3 Pacitan Tahun Pelajaran 2021/2022Jenis penelitian ini tergolong penelitian kualitatif khususnya Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan analisis data kualitatif deskriptif dengan tehnik prosentase. Metode pengumpulan data ialah dengan menggunakan teknik wawancara melalui layanan konseling individu dan layanan bimbingan kelompok, observasi, angket, serta dokumentasi melalui buku absen, buku konseling, buku bimbingan kelompok, referral dan kunjungan rumah (home visit).Subyek dalam penelitian ini berjumlah 27 siswa namun yang melakukan tindakan membolos ada 10 pria dan hanya sebagian kecil yang melakukan pelanggaran ringan. Sehingga 10 siswa inilah yang diberi batuan khusus agar tingkah laku membolos dapat menurun dan secara otomatis motivasi belajar meningkat dan hal ini dapat berpengaruh pada prestasi belajarnya. Adapun subyeknya adalah siswa yang melakukan alpa (tidak masuk tanpa keterangan) 3 kali dalam bulan Agustus 2021. Penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus, siklus pertama di dalam kelas dengan materi tata tertib dan membahas topik kebiasaan membolos sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diluar kelas melalui konseling. Referral ke guru bidang studi untuk melengkapi nilai-nilai siswa yang belum tuntas, lalu kegiatan home visit. Pada siklus kedua dilakukan untuk menuntaskan siswa yang masih membolos dan meningkatkan ketuntasan hasil belajar. Data dianalisis secara deskriptif terutama dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana peningkatan motivasi belajar dengan melihat penuruanan tingkah laku membolos.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, denga model Deep Dialogue/Critical Thinking ada penurunan yang signifikan tingkah laku membolos siswa kelas IX A dari siklus pertama ke siklus ke dua penurunan sampai 80%. Sedangkan peningkatan prestasi belajar juga ditunjukkan melalui nilai-nilai dari mata pelajaran yang belum tuntas 50% menjadi tuntas 85% sehingga di kelas tersebut naik kelas 100%.
|
|
Publisher |
Sekolah Tinggi Agama Islam Nadlatul Ulama Pacitan
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2022-01-31
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/181
|
|
Source |
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam; Vol 15, No 1 (2022): Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam; 58-68
2579-7689 1978-1539 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/181/pdf
https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/downloadSuppFile/181/134 |
|
Rights |
Copyright (c) 2022 Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 |
|