Studi Kitab Syarh Shahih al-Bukhari karya Ibnu Bathal
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Studi Kitab Syarh Shahih al-Bukhari karya Ibnu Bathal
|
|
Creator |
Syamsudin, Kinkin
|
|
Description |
Shahih al-Bukhari is a phenomenal book among the many books of matan hadith that have been written, and one form of attention of scholars towards it is to make the book of Sharah. The books of sharah are written by scholars from various madhhabs, one of which was written by Ibn Bathal who is affiliated with the Maliki madzhab. Using the method of library research and through the content analysis approach, this article was written to find out the methodology of writing Sharah Shahih al-Bukhari by Ibn Bathal and reveal the difference with other books of Sharah Shahih al-Bukhari. From this research it can be known that the peculiarities of Ibn Bathal's work are; First, he did not discuss rawi and sanad specifically, but immediately mentioned the name of the friend who became the hadith narration. Second, he explained the matan hadith without discussing ikhtilaf or the difference in matan editor first. Third, in the difference in understanding the disputed matan, especially with regard to the law, it takes more interpretations from the Maliki madzhab.
Shahih al-Bukhari merupakan kitab fenomenal di antara sekian banyak kitab matan hadis yang pernah ditulis, dan salah satu bentuk perhatian para ulama terhadapnya adalah dengan membuat kitab syarah. Kitab-kitab syarah yang ada ditulis oleh para ulama dari berbagai madzhab yang salah satunya ditulis oleh Ibnu Bathal yang berafiliasi kepada madzhab Maliki. Dengan menggunakan metode studi pustaka (library research) dan melalui pendekatan analisis isi (content analysis), artikel ini ditulis untuk mengetahui metodologi penulisan Syarah Shahih al-Bukhari karya Ibn Bathal dan mengungkapkan perbedaannya dengan kitab Syarah Shahih al-Bukhari lainnya. Dari penelitian ini bisa diketahui bahwa kekhasan karya Ibnu Bathal ini adalah; pertama, ia tidak membahas rawi dan sanad secara khusus, tetapi langsung menyebut nama sahabat yang menjadi periwayat hadis. Kedua, ia menjelaskan matan hadis tanpa membahas ikhtilaf atau perbedaan redaksi matan terlebih dahulu. Ketiga, dalam perbedaan memahami matan yang diperselisihkan, khususnya yang berkaitan dengan hukum, ia lebih banyak mengambil interpretasi dari madzhab Maliki. |
|
Publisher |
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo
|
|
Date |
2021-12-30
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.stiqwalisongo.ac.id/index.php/albayan/article/view/178
10.35132/albayan.v5i1.178 |
|
Source |
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist; Vol 5 No 1 (2022): Januari; 43-61
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist; Vol 5 No 1 (2022): Januari; 43-61 2615-2568 2621-3699 10.35132/albayan.v5i1 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.stiqwalisongo.ac.id/index.php/albayan/article/view/178/85
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Kinkin Syamsudin
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|