Hadis Dan Sunnah Nabi Dalam Perspektif Joseph Schacht
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Hadis Dan Sunnah Nabi Dalam Perspektif Joseph Schacht
|
|
Creator |
Anwar, Latifah
|
|
Description |
Research about Hadith authenticity becomes Orientalist’s preferred study. Joseph Schacht, one of orientalist researcher had researched and criticized Hadith authenticity. Schacht assumed that Sunnah was not formerly from Prophet Muhammad, but it was the continuity of Arabian traditions which were revised and done continuously by Moslem and hold up to Prophet Muhammad. Schacht assumed that Prophet’s sunnah had not been established surely to Hadith. Schacht’s research was started by studying Islam law establishment process. Then, he concluded that Islam law had not been existed until Al-Sya’bi era (110H). At Tabi’in era, there was Hadith which was not available at the previous one. Hadith in Tabi’in’s era was considered complete than companions’ version. Hadith at the next version was spread out by falsification. Schacht mentioned that Isnad was part of arbitrariness in Prophet Muhammad Hadith since it was developed by different groups who expected to relate it to the previous one. Sanad reconstruction formation based on Schacht’s opinion, namely by doing backward design, known as Projecting Back theory. Sanad Hadith common indicators showed that the longer period of people far from Prophet Muhammad era, the more people narrated Hadith. Schacht mentioned that the practice of sanad Hadith was started from the simple way, then it was developed and formed the perfect sanad at the second period of third century of Hijriyah.
Studi tentang otentitas hadis merupakan wilayah penelitian yang cukup diminati oleh orientalis. Joseph Schacht, salah satu peneliti dari kalangan orietalis ternyata telah banyak meneliti dan mengkritik otentitas hadis. Schacht mengangap Sunnah bukan berasal dari Nabi, tetapi hanya kelanjutan dari tradisi bangsa Arab yang direvisi dan diteruskan oleh Islam kemudian disandarkan kepada Nabi. Menurut Schacht, Sunnah Nabi belum diwujudkan secara khusus kepada hadis-hadis Nabi. Studi Schacht diawali dengan meneliti proses kemunculan hukum Islam, kemudian dari hasil penelitiannya Schacht menyimpulkan bahwa hukum Islam belum ada sampai pada masa al-Sya‘bi (w.110 H). Pada periode Tabi‘in terdapat hadis yang tidak terdapat dalam periode sebelumnya. Hadis dalam versi Tabi‘in dianggap lebih lengkap daripada hadis dalam versi sahabat. Sedangkan hadis pada versi selanjutnya telah berkembang dengan cara pemalsuan. Schacht mengangap Isnad adalah bagian dari tindakan sewenang-wenangan dalam hadis nabi Saw. karena Hadis itu sendiri dikembangkan oleh kelompok-kelompok yang berbeda-beda yang ingin mengaitkan teorinya kepada tokoh-tokoh terdahulu. Rekonstruksi terbentuknya sanad menurut Schacht, yaitu dengan melakukan rancang bangun ke belakang yang dikenal dengan teori Projecting Back. Gejala umum yang terdapat dalam sanad hadis yaitu semakin jauh orang-orang dari masa Nabi Saw., semakin bertambah pula jumlah orang-orang yang meriwayatkan hadis Nabi Saw. Menurut Schacht, pemakaian sanad hadis dimulai dalam bentuk yang sangat sederhana, kemudian berkembang dan membentuk sanad yang sempurna pada paruh kedua abad ketiga Hijriyah. |
|
Publisher |
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo
|
|
Date |
2020-07-26
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.stiqwalisongo.ac.id/index.php/albayan/article/view/91
10.35132/albayan.v4i2.91 |
|
Source |
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist; Vol 3 No 2 (2020): Juni; 174-194
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist; Vol 3 No 2 (2020): Juni; 174-194 2615-2568 2621-3699 10.35132/albayan.v4i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.stiqwalisongo.ac.id/index.php/albayan/article/view/91/61
|
|
Rights |
Copyright (c) 2020 Latifah Anwar
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|