Record Details

Kontekstualisasi Hadis ‘Berkata Baik Atau Diam’ Sebagai Larangan Hate Speech di Media Sosial:

Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title Kontekstualisasi Hadis ‘Berkata Baik Atau Diam’ Sebagai Larangan Hate Speech di Media Sosial:
 
Creator Lestari, Sri Hariyati
HS, Muhammad Alwi
 
Description This article aims to contextualize the hadith of Al-Bukhari's transmission number 5.559 about 'speaking the good or remain silent' through the Double Movement theory from Fazlu Rahman, which will then become the basis for a ban on the phenomenon of hate speech on social media. This departs from the reality of hate speech that is increasingly rampant, even though the act has been banned in the Circular Chief of Police number SE / 06 / X / 2005. After analyzing and analyzing the history of Al-Bukhari number 5559, this article concludes that the hadith is a response to the bad behavior experienced by Muhammad bin Abdullah bin Salam from his neighbor, one of which is mentioned in the hadith is not saying good, as an antonym of the word saying good. Behavior of not saying good here is also in line with the phenomenon of hate speech, especially entering the media era. The moral ideal of this tradition is as a command to say good, if it is unable or unwilling, it is better to be quiet, rather than doing hate speech. As for the threat of hate speech,, as the moral ideal of the hadith here, is not included as those who believe because they are not good or silent, but instead do hate speech.
Artikel ini bertujuan untuk mengkontekstualisasikan hadis riwayat Al-Bukhari nomor 5559 tentang ‘berkata baik atau diam’ melalui teori Double Movement dari Fazlu Rahman, yang kemudian menjadi landasan larangan atas fenomena hate speech di media sosial. Hal ini berangkat dari kenyataan hate speech yang semakin marak terjadi, padahal perbuatan tersebut telah dilarang dalam edaran Kapolri nomor SE/06/X/2005. Setelah melakukan deskripsi sekaligus analisis atas hadis riwayat Al-Bukhari nomor 5.559, artikel ini menyimpulkan bahwa hadis tersebut merupakan respon atas perilaku buruk yang dialami oleh Muhammad bin Abdullah bin Salam dari tetangganya, yang salah satunya disebut dalam hadis tersebut adalah tidak berkata baik, sebagai antonim dari kata berkata baik. Perilaku tidak berkata baik di sini juga senada dengan fenomena hate speech, terutama memasuki era media. Ideal moral hadis ini adalah sebagai perintah untuk berkata baik, seandainya tidak mampu atau tidak ingin, maka lebih baik diam, daripada melakukan hate speech. Adapun ancaman atas perbuatan hate speech, sebagaimana ideal moral hadis di sini, adalah tidak termasuk sebagai orang-orang yang beriman karena tidak berbata baik atau diam, tetapi malah melakukan hate speech.
 
Publisher LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Wali Songo Situbondo
 
Date 2020-07-19
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
 
Format application/pdf
 
Identifier http://ejournal.stiqwalisongo.ac.id/index.php/albayan/article/view/87
10.35132/albayan.v4i2.87
 
Source Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist; Vol 3 No 2 (2020): Juni; 117-130
Al-Bayan: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Hadist; Vol 3 No 2 (2020): Juni; 117-130
2615-2568
2621-3699
10.35132/albayan.v4i2
 
Language eng
 
Relation http://ejournal.stiqwalisongo.ac.id/index.php/albayan/article/view/87/55
 
Rights Copyright (c) 2020 Sri Hariyati Lestari, Muhammad Alwi HS
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0