POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM ALQURAN (KAJIAN KISAH LUQMAN)
MIYAH : Jurnal Studi Islam
View Archive InfoField | Value | |
Title |
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM ALQURAN (KAJIAN KISAH LUQMAN)
|
|
Creator |
Budiono, Arif
|
|
Description |
Abstract: Anak merupakan harapan keluarga dna bangsa yang sangat berharta. Sebab, maju mundurnya suatu negara di masa depan sangat tergantung dengan kualitas anak saat ini, dan sejauhmana bangsa tersebut memberikan perhatian dalam mendidik, memberikan hak-hakny secara seimbang, sekaligus menyiapkan secara serius dalam membangun mentalitas anak dan karakter mulia. Term “anak” dalam Alquran disebutkan dalam istilah yang berbeda sesuai dengan konteksnya. Kadang Alquran menyebutnya walad hingga 65 kali, jika yang dimaksud anak biologis. Dilain ayat, disebut ibn hingga 161 kali, yang mengandung makna anak biologis atau anak dalam pengertian majazi. Adapula penyebutan dengan menggunakan term s}ibya>n, t}ifl dan dzurriyyah. Banyakanya term anak dalam Alquran mengindikasikan betapa penting permasalahan tentang anak, dan mendapat perhatian lebih dari kaum muslim. Realitas saat ini, masih sering kita dengar melalui media sosial (medsos) maupun elektronik seperti televisi, koran yang memberitakan bahwa sebagian anak bangsa ini terlantar dan terabaikan hak-haknya. Sebagian menjadi obyek kekerasan orang tua, bahkan dieksploitasi orang tuannya sebagai lumbung pencetak uang, dipekerjakan sebelum usia mereka siap untuk bekerja. Bahkan, diperjualbelikan (trafficking), terlibat narkoba dan pergaulan bebas. Kasus dan praktik dehumanisasi sering terjadi, padahal amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 secara tegas telah mengatur, bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar seperti itu mestinya menjadi tanggungjawab negara. Pemerintah dituntut mengambil langkah strategis menyikapi fenomena ini. Orang tua merupakan sosok sentral untuk menyelamatkan anak dalamnya skup yang terkecil, yakni keluarga. Jika keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, mengembalikan fungsi rumah seperti yang dicontohkan Rasulullah Saw dalam konsep Baiti> Jannati>, akan sangat membantu dan meringankan pemerintah. Rasanya cita-cita bangsa ini menjadi Baldatun T{ayyibah wa Rabb Ghafu>r hanya menunggu waktu saja. Pola asuh orang tua terhadap anak yang berbasis nilai-nilai Alquran dengan meneladani kisah Luqman dalam Alquran dalam diterapkan dalam kehidupan. Pola asuh yang dilakukan orang tua atas dasar Love yang dibangun diatas pondasi nilai-nilai keikhlasan, kesabaran, keadilan, kasih sayang, kejujuran serta tanggung jawab. Jika orang tua tidak lagi memperhatikan anaknya, bahkan terkesan mengabaikan hak-hak anak dan meninggalkan model pola asuh Qurani, sama saja ia sedang menggali kuburan bagi anak dan dirinya sendiri.Keyword: Pola Asuh, Luqman, Teladan
|
|
Publisher |
Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
|
|
Contributor |
—
|
|
Date |
2019-08-02
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.inkafa.ac.id/index.php/miyah/article/view/190
|
|
Source |
MIYAH : Jurnal Studi Islam; Vol 15, No 2 (2019); 313-336
2540-7732 1907-3453 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.inkafa.ac.id/index.php/miyah/article/view/190/157
10.33754/miyah.v15i2.190.g157 |
|
Rights |
Copyright (c) 2019 MIYAH : Jurnal Studi Islam
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 |
|