Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) Melalui Media Gambar Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf
SELING: Jurnal Program Studi PGRA
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) Melalui Media Gambar Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf
|
|
Creator |
Mahmud, Moh.
|
|
Description |
Abstrak: Menulis adalah keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan manusia sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yang memiliki tahapan proses penulisannya dan menjadikan seseorang mendapat kesuksesan dalam membuat tulisan, proses melukiskan lambang-lambang yang dapat dipahami dan melahirkan pikiran atau gagasan dengan penggunaan bahasa secara ekspresif berdasarkan kreativitas (seperti mengarang, membuat surat). Argumentasi berarti mengemukakan masalah dengan mengambil sikap yang pasti untuk mengungkapkan segala kesungguhan intelektualnya, bukan sekedar mana suka atau perdebatan emosional. Experiential learning adalah proses belajar, proses perubahan yang menggunakan pengalaman sebagai media belajar atau pembelajaran bukan hanya materi yang bersumber dari buku dan pendidik. Suatu pendekatan yang dipusatkan pada peserta didik yang dimulai dengan landasan pemikiran bahwa orang-orang belajar terbaik itu dari pengalaman. Terdapat pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) melalui media gambar terhadap kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat diketahui dari skor rata-rata saat pretest dan postest menulis paragraf argumentasi kelas eksperimen. Skor rata-rata kelas eksperimen saat pretest sebesar 73,10 dan skor rata-rata saat postest 81,26. Artinya, terjadi peningkatan skor rata-rata kemampuan menulis paragraf argumentasi kelas eksperimen 8,16%. Keefektifan penerapan metode tersebut ditunjukkan oleh hasil uji-t untuk sampel berhubungan. Hasil penghitungan bahwa t-hitung (th) adalah sebesar 10,106 dengan df 29. Kemudian, skot t-hitung dikonsultasikan dengan nilai t-tabel pada taraf signifikansi 5% dan df 29. Hal ini menunjukkan bahwa skor t-hitung lebih besar daripada t-tabel (th=10,106 > tt= 2,045).
|
|
Publisher |
Program Studi PGRA
|
|
Date |
2017-01-06
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/seling/article/view/200
10.29062/seling.v3i1.200 |
|
Source |
SELING: Jurnal Program Studi PGRA; Vol 3 No 1 (2017): Januari
2528-083X 2540-8801 10.29062/seling.v3i1 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/seling/article/view/200/182
|
|
Rights |
Copyright (c) 2017 SELING: Jurnal Program Studi PGRA
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|