Record Details

Gaya Kepemimpinan Karismatik KH Muhammad Dawam Saleh dalam Manajemen Pondok Pesantren Al Islah Sendangagung Paciran Lamongan

Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title Gaya Kepemimpinan Karismatik KH Muhammad Dawam Saleh dalam Manajemen Pondok Pesantren Al Islah Sendangagung Paciran Lamongan
 
Creator Sholihah, Maratus
Muslih, Muslih
 
Subject Gaya
kepemimpinan
karismatik
manajemen
pesantren.
 
Description Kepemimpinan dalam sebuah lembaga pendidikan Islam dalam hal ini Pondok Pesantren memegang peranan yang sangat penting terhadap kemajuan sebuah pesantren. Pondok Pesantren Al Islah Sendangagung Paciran Lamongan dalam kepengasuhan KH Muhammad Dawam Saleh berhasil mencapai kemajuan yang signifikan di bawah kepemimpinan karismatiknya yang unik. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha menggali dan menjawab rumusan masalah bagaimana gaya kepemimpinan karismatik KH Muhammad Dawam Saleh dan faktor pendukung dan penghambat manajemen Pondok Pesantren Al-Islah Sendangagung Paciran Lamongan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data-data deskriptif tentang manajemen Pondok Pesantren yang dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KH Muhammad Dawam Saleh memiliki gaya kepemimpinan dalam kategori karismatik, berdasarkan pengakuan responden yang menyebutkan ciri beliau sesuai dengan ciri kepemimpinan karismatik, yakni Berkharisma/Berwibawa, Memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta Manajer yang Visioner. Disamping hasil penelitian terkait kepemimpinan karismatik, peneliti menemukan ciri khas dalam gaya kepemimpinan karismatik KH. Muhammad Dawam Saleh. Adapun ciri khas tersebut yaitu: a. Menerapkan asas keikhlasan. b. Menerapkan pendekatan Humanistik. c. Disiplin dan rendah hati. d. Uswatun Hasanah. Ada beberapa faktor pendukung, diantaranya: a. Sistem manajemen baik. b. Mendidik dengan keikhlasan. c. Mengutamakan kualitas. d. SDM dan pengabdian alumni. e. Peran kepemimpinan KH. Muhammad Dawam Saleh. Sedangkan faktor penghambat, yaitu: a. Pembina yang berganti-ganti. b. Orientasi wali santri dan santri. c. Tujuan mondok. d. Sarana Prasarana. e. Tenaga pendidikan. f. Perbedaan pendapat antara senior dan junior. g. Kesalahpahaman antara SMP dengan Al Ishlah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, tersebut disarankan agar ke depannya mensosialisasikan agar wali dan santri memilki tujuan mencari ilmu lillahi ta ala, pembelajaran bahasa arab adalah yang utama, pengadaan sarana prasarana dan saling menghargai pendapat antara senior dan junior.
 
Publisher Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan
 
Date 2019-07-31
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
 
Format application/pdf
 
Identifier https://ejournal.insud.ac.id/index.php/MPI/article/view/83
10.55352/mudir.v1i2.83
 
Source Mudir : Jurnal Manajemen Pendidikan; Vol 1 No 2 (2019): July; 74-86
2657-2230
2655-9331
10.55352/mudir.v1i2
 
Language eng
 
Relation https://ejournal.insud.ac.id/index.php/MPI/article/view/83/66
 
Rights Copyright (c) 2019 MUDIR
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0