Pangaroh – Ketua Adat: Dinamika Kepemimpinan Lokal Masyarakat Dayak Salako dalam Kajian Budaya
Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Pangaroh – Ketua Adat: Dinamika Kepemimpinan Lokal Masyarakat Dayak Salako dalam Kajian Budaya
|
|
Creator |
Musa, Pabali
Darmawan, Diaz Restu Fitriana, Rossa Agustina, Debora Rizqi, Egi Pratama |
|
Description |
The phenomenon of the development of the local leadership system in the Dayak Salako community in Nyarumkop village, Singkawang, West Kalimantan, cannot be separated from the current era development; of which the existing leadership system in the community requires dynamic aspects to make the traditional leadership system able to adjust its functions and role in the society that continues to develop. This article will analyze and explain how local leadership forms when community groups Dayak Salako still live as a Bantang community until now, which has become a village community that already has its formal and bureaucratic government leadership. Through a qualitative method with an ethnographic approach, key informants from the customary chief and other stakeholders within the community, it turns out that the leadership of the Dayak Salako customary chief has undergone several changes following the form of life of the community. Even though the global modern development impacts the community's way of life, the importance and influence of customary chief are pertinent. Fenomena perkembangan sistem kepemimpinan lokal pada masyarakat Dayak Salako di Desa Nyarumkop, Singkawang, Kalimantan Barat, tidak lepas dari perkembangan zaman saat ini; dimana sistem kepemimpinan yang ada di masyarakat membutuhkan aspek dinamis agar sistem kepemimpinan tradisional mampu menyesuaikan fungsi dan perannya dalam masyarakat yang terus berkembang. Artikel ini akan menganalisis dan menjelaskan bagaimana kepemimpinan lokal terbentuk ketika kelompok masyarakat Dayak Salako masih hidup sebagai masyarakat Bentang sampai sekarang, yang telah menjadi masyarakat desa yang telah memiliki kepemimpinan pemerintahan formal dan birokrasi. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, informan kunci dari kepala adat dan pemangku kepentingan lainnya dalam masyarakat, ternyata kepemimpinan kepala adat Dayak Salako telah mengalami beberapa kali perubahan mengikuti bentuk kehidupan masyarakat. Meskipun perkembangan modern global berdampak pada cara hidup masyarakat, peran penting dan pengaruh kepala adat tetap relevan. |
|
Publisher |
LP2M Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo
|
|
Date |
2021-12-26
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/adabiya/article/view/1096
10.37680/adabiya.v16i2.1096 |
|
Source |
Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan; Vol 16 No 2 (2021): Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan; 197-213
2540-9204 1907-1191 10.37680/adabiya.v16i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/adabiya/article/view/1096/596
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Pabali Musa, Diaz Restu Darmawan, Rossa Fitriana, Debora Agustina, Egi Pratama Rizqi
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|