Akulturasi Lintas Budaya Islam, Barat, dan Nusantara di Masjid Cipaganti Bandung
Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Akulturasi Lintas Budaya Islam, Barat, dan Nusantara di Masjid Cipaganti Bandung
|
|
Creator |
Izzati, Husna
Andiyan, Andiyan Aldyanto, Irfan |
|
Description |
Islam has a powerful influence on people’s lives, especially in Indonesia, including in a mosque architecture, where influenced by several cultures. The mosque, a place for worship for Muslims, is a building that often experiences acculturation in its building design. Cipaganti Mosque, one of the oldest mosque in Bandung, might be identified by its Java style, Sunda style, and also Europe style. However, this mosque also reflects Islamic culture which include all architectural aspects of the building. This research aims to examine the extent to which Islamic culture exists in this mosque, and how the acculturation of the three cultures with Islamic culture becomes an inseparable part of the building architecture. Using a qualitative method with a descriptive approach divided into several stages, namely observation, documentation, and data analysis, the research was able to obtain a comprehensive and objective of a variety of cultural acculturation in Cipaganti Mosque building. Finally, found that the acculturation of Islamic culture in mosques was explicit and was found to be comprehensive from all aspects of the building. This acculturation, consisting of Islamic culture, Western European culture, Javanese culture, and Sundanese culture, makes Cipaganti Mosque has a unique architectural concept and makes this building one of the cultural heritage buildings in the city of Bandung. Islam memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat, khususnya di Indonesia, termasuk dalam arsitektur masjid, yang dipengaruhi oleh beberapa budaya. Masjid, tempat beribadah umat Islam, merupakan bangunan yang sering mengalami akulturasi dalam desain bangunannya. Masjid Cipaganti, salah satu masjid tertua di Bandung, mungkin bisa dikenali dari gaya Jawa, gaya Sunda, dan juga gaya Eropa. Namun, masjid ini juga mencerminkan budaya Islam yang mencakup semua aspek arsitektur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana budaya Islam ada di masjid ini, dan bagaimana akulturasi ketiga budaya tersebut dengan budaya Islam menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari arsitektur bangunan. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang terbagi dalam beberapa tahapan yaitu observasi, dokumentasi, dan analisis data, penelitian ini mampu memperoleh gambaran yang komprehensif dan objektif tentang berbagai akulturasi budaya pada bangunan Masjid Cipaganti. Akhirnya, ditemukan bahwa akulturasi budaya Islam di masjid-masjid secara eksplisit dan ditemukan menyeluruh dari semua aspek bangunan. Akulturasi budaya yang terdiri dari budaya Islam, budaya Eropa Barat, budaya Jawa, dan budaya Sunda ini menjadikan Masjid Cipaganti memiliki konsep arsitektur yang unik dan menjadikan bangunan ini sebagai salah satu bangunan cagar budaya di kota Bandung. |
|
Publisher |
LP2M Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo
|
|
Date |
2021-11-22
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/adabiya/article/view/842
10.37680/adabiya.v16i2.842 |
|
Source |
Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan; Vol 16 No 2 (2021): Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan; 111-124
2540-9204 1907-1191 10.37680/adabiya.v16i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/adabiya/article/view/842/552
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Husna Izzati, Andiyan Andiyan, Irfan Aldyanto
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|