Tarbawi : Jurnal Studi Pendidikan Islami
View Archive InfoField | Value | |
##plugins.schemas.marc.fields.title.name## |
Komunikasi Antarbudaya di Pondok Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Putri Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang) Komunikasi Antarbudaya di Pondok Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Putri Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang) |
|
##plugins.schemas.marc.fields.creator.name## |
Rachman, Rio Febriannur Ilmaniya, Solehati |
|
##plugins.schemas.marc.fields.subject.name## |
Communication Culture Islamic Boarding School |
|
##plugins.schemas.marc.fields.description.name## |
This article discusses intercultural communication in Islamic boarding schools. Islamic boarding school is a religious-based education center which has a dormitory where students stay. They come from various backgrounds. The phenomenon of intercultural communication in there, is interesting to be observed. The purpose of this study is to explain how the patterns, behavior, and barriers of intercultural communication in Islamic boarding schools. This research uses a qualitative method, with a case study approach. The research location is Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang, Female Islamic Boarding School. This study collected data by field observations on 8 March to 16 March 2020. In addition, in-depth interviews are also conducted with two religious teachers or administrators and three female students from Madura, Sumatra and Java. Data analysis is performed by reducing, presenting, and formulating conclusions. The results of this study are, first; student maintain mutual ethics in behaving in communication, second; communication patterns between students are generally two-way communication, whereas if student are dealing with Ibu Nyai (caretaker of the Islamic Boarding School) or religious teacher, they will use a one-way communication, third; a striking barrier in the communication process is the semantic or language barrier. To be able to overcome the language problem at the Islamic Boarding School, the students always ask the other students or teachers in Bahasa. This research is expected to be able enrich the research treasure about intercultural communication in Islamic boarding schools. Artikel ini membahas tentang komunikasi antarbudaya di Pondok Pesantren. Pondok pesantren adalah sentra pendidikan berbasis agama yang memiliki asrama tempat para santri menginap. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Fenomena komunikasi antarbudaya yang ada di sana menarik untuk dicermati. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana pola, perilaku, dan hambatan komunikasi antarbudaya di Pondok Pesantren. Riset ini memakai metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren Putri Miftahul Ulum Banyuputih Lumajang. Penelitian ini mengumpulkan data dengan cara observasi lapangan pada 8 maret sampai 16 maret 2020. Selain itu, dilakukan pula wawancara mendalam pada dua orang ustadzah atau pengurus dan tiga santri perempuan masing-masing dari Madura, Sumatera, dan Jawa. Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan, dan merumuskan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama; santri saling menjaga etika dalam berperilaku komunikasi, kedua; pola komunikasi antarsantri umumnya dua arah, sedangkan kalau santri tengah berhadapan dengan Ibu Nyai (pengasuh Pondok Pesantren) atau ustadzah akan memakai pola satu arah, ketiga; hambatan yang mencolok dalam proses komunikasi adalah hambatan semantik atau bahasa. Untuk bisa memgatasi persoalan bahasa di Pondok Pesantren itu, para santri selalu bertanya dengan santri maupun ustadzah dengan bahasa Indonesia. Penelitian ini diharapkan bisa menambah khazanah riset tentang komunikasi antarbudaya di Pondok Pesantren. |
|
##plugins.schemas.marc.fields.publisher.name## |
LP3M STAI Darul Hikmah Bangkalan |
|
##plugins.schemas.marc.fields.date.name## |
2020-09-07 |
|
##plugins.schemas.marc.fields.type.name## |
info:eu-repo/semantics/article info:eu-repo/semantics/publishedVersion Articles Articles |
|
##plugins.schemas.marc.fields.format.name## |
application/pdf |
|
##plugins.schemas.marc.fields.identifier.name## |
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alinsyiroh/article/view/3914 10.35309/alinsyiroh.v6i2.3914 |
|
##plugins.schemas.marc.fields.source.name## |
Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman; Vol 6 No 2 (2020): September; 61-84 Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman; Vol. 6 No. 2 (2020): September; 61-84 2656-6680 2477-4928 10.35309/alinsyiroh.v6i2 |
|
##plugins.schemas.marc.fields.language.name## |
eng |
|
##plugins.schemas.marc.fields.relation.name## |
http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alinsyiroh/article/view/3914/2872 |
|
##plugins.schemas.marc.fields.rights.name## |
Copyright (c) 2020 Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman |
|