Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Sosiodrama Terkait Materi Hijrah ke Habasyah pada Siswa Kelas IV MINU Ngingas Waru Sidoarjo
CENDEKIA
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Sosiodrama Terkait Materi Hijrah ke Habasyah pada Siswa Kelas IV MINU Ngingas Waru Sidoarjo
|
|
Creator |
Taseman
|
|
Description |
Latar belakang dari penelitian ini adalah karena rendahnya kemampuan berbicara pada materi Hijrah ke Habasyah oleh sebagian siswa kelas IV MINU Ngingas Waru Sidoarjo yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (70) dan belum memenuhi kriteria kemampuan berbicara yang harus dikuasai. Oleh karena itu peneliti memberikan solusi berupa metode sosiodrama untuk mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan berbicara siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan kemampuan berbicara siswa kelas IV MINU Ngingas Waru-Sidoarjo dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi hijrah ke Habasyah sebelum diterapkannya metode sosiodrama dalam proses belajar mengajar?, (2) Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas IV MINU Ngingas Waru-Sidoarjo dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi hijrah ke Habasyah sesudah diterapkannya metode sosiodrama dalam proses belajar mengajar? Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada teknik observasi adalah dengan menggunakan lembar observasi aktifitas guru dan siswa, sedangkan pada teknik tes peneliti menggunakan lembar penilaian Performence, akan tetapi pada teknik wawancara peneliti hanya melakukan wawancara langsung dengan guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan: Kegiatan pembelajaran dengan metode sosiodrama pada siswa kelas IV MINU Ngingas Waru Sidoarjo telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada hasil observasi aktivitas guru meningkat dari siklus I yang hanya sebesar 64,6% (kurang baik) menjadi 86,1% (baik) pada siklus II. Dan hasil observasi aktivitas siswa meningkat dari siklus I sebesar 68,1% (kurang baik) sedangkan siklus II menjadi 84,7% (baik). Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, nilai rata-rata kelas siswa yang awalnya 65 pada siklus I menjadi 88,5 pada siklus II. Jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 21 siswa dan meningkat menjadi 28 siswa pada siklus II, sehingga ketuntasan hasil belajar siswa dalam bentuk persen pada siklus I sebesar 65,6% dan meningkat pada siklus II menjadi 87,5%.
|
|
Publisher |
PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN
|
|
Date |
2015-10-23
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://journal.stitaf.ac.id/index.php/cendekia/article/view/25
10.37850/cendekia.v7i02.25 |
|
Source |
CENDEKIA; Vol. 7 No. 02 (2015): Cendekia October 2015; 127-136
2685-046X 2086-0641 10.37850/cendekia.v7i02 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://journal.stitaf.ac.id/index.php/cendekia/article/view/25/202
|
|
Rights |
Copyright (c) 2015 JURNAL CENDEKIA
|
|