Islam Nusantara dan Spirit Pluralisme Sebagai Modal Karakter Bangsa
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Islam Nusantara dan Spirit Pluralisme Sebagai Modal Karakter Bangsa
|
|
Creator |
salim, agus
Rofik, Abdur |
|
Description |
Abstrak Islam Nusantara dan Pluralisme sering kali diasumsikan sebagai konsep yang dianggap paradoksal, padahal Islam Nusantara bukanlah sebuah aliran (madzhab) apalagi sebagai agama baru, akan tetapi sebagai ciri khas atau karakteristik (khashais) keislaman yaang mengakomodir adat-istiadat dan budaya lokal (local wisdom) yang menjadi pembeda dari ideologi Islam yang ada di belahan negara-negara timur tengah, yang cendrung kaku dan menolak tradisi lokal. Begitu juga pluralisme (budaya) merupakan sebuah konsep yang menerangkan ideal (ideologi) kesetaraan kekuasaan dalam suatu masyarakat multikultur, di mana kekuasaan â€terbagi secara merata†di antara kelompok-kelompok etnik yang bervariasi sehingga mendorong pengaruh timbal balik di antara mereka. Dan dalam masyarakat multikultur tersebut, kelompok-kelompok etnik itu dapat menikmati hak-hak mereka yang sama dan seimbang, dapat memelihara dan melindungi diri mereka sendiri karena mereka menjalankan tradisi kebudayaannya. Dalam masyarakat plural seperti Indonesia, paradigma hubungan dialogal atau pemahaman timbal balik sangat dibutuhkan, untuk mengatasi ekses-ekses negatif dari suatu problem disintegrasi bangsa. Paradigma hubungan timbal balik dalam masyarakat plural mensyaratkan tiga kompetensi normatif, yaitu kompetensi kebudayaan, kemasyarakatan dan kepribadian. Kompetensi kebudayaan adalah kumpulan pengetahuan yang memungkinkan mereka yang terlibat dalam tindakan komunikatif membuat interpretasi-interpretasi yang dapat mengkondisikan tercapainya konsesus mengenai sesuatu. Kompetensi kemasyarakatan merupakan tatanan-tatanan syah yang memungkinkan mereka yang terlibat dalam tindakan komunikatif membentuk solidaritas sejati. Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang memungkinkan seorang subjek dapat berbicara dan bertindak dan karenanya mampu berpartisipasi dalam proses pemahaman timbal balik sesuai konteks tertentu dan mampu memelihara jati dirinya sendiri dalam berbagai perubahan interaksi. Bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kokoh, beranekaragam budaya, etnik, suku, ras dan agama, yang kesemuanya itu akan menjadikan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang mampu mengakomodasi kemajemukkan itu menjadi suatu yang tangguh. Sehingga ancaman disintegrasi dan perpecahan bangsa dapat dihindari. Kata Kunci: Islam Nusantara dan Pluralisme, Budaya dan Karakter Bangsa. |
|
Publisher |
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
|
|
Date |
2019-06-28
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/alwijdan/article/view/308
|
|
Source |
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies; Vol. 4 No. 1 (2019): Juni 2019; 73-90
2541-3961 2541-2051 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/alwijdan/article/view/308/201
|
|
Rights |
Copyright (c) 2019 AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 |
|