Model Pelembagaan Nilai-Nilai Humanitas Dalam Upaya Membentuk Masyarakat Damai (Studi Akulturasi Nilai-nilai Agama, Kearifan Lokal, dan Modernitas di Kabupaten Malang)
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Model Pelembagaan Nilai-Nilai Humanitas Dalam Upaya Membentuk Masyarakat Damai (Studi Akulturasi Nilai-nilai Agama, Kearifan Lokal, dan Modernitas di Kabupaten Malang)
|
|
Creator |
Nurhayati, Ifa
|
|
Description |
Abstrak Praktek pelembagaan nilai-nilai humanitas dalam masyarakat paguyuban dan patembayan Watugong, Kanjuruhan, Tlogomas, Malang acapkali menampakkan ekspresi budaya yang sangat hedrogen. Adakalanya ekspresi budaya itu berbentuk penolakan terhadap budaya sebelumnya, hingga menampakkan adanya benturan antar budaya. Adakalanya pula terjadi kompromi dengan budaya sebelumnya, hingga melahirkan perjumpaan sinergis dan harmonis antara entitas budaya satu dengan budaya lainnya dalam realitas sosial masyarakat. Secara keseluruhan, penelitian ini menghasilkan dua tipologi model pelembagaan nilai humanitas, pertama: model adaptif kompromistik, model ini berpijak pada nilai-nilai kemaslahatan universal multi entitas budaya. Menggambarkan adanya proses sosial yang ramah, adaptif, kompromistis, dan damai dengan melakukan perjumpaan budaya secara lintas. Memodifikasi kebudayaan tanpa menghilangkan kebudayaan asli. Dalam terminologi pengembangan kelembagaan pendidikan Islam, istilah ini akrab dengan jargon al-muhȃfadhotu ala al-qadȋmi al-shȃlih wa alakhdu bi al-jadȋdi al-aslah, yaitu memilahara karya-karya lama yang masih baik, cocok, dan relevan, terhadap perkembangan zaman dan menghadirkan karya karya baru yang lebih baik, cocok, dan relevan bagi tuntutan zaman dan sosial. Kedua: Pelembagaan nilai-nilai humanitas dengan model rejektif partikularistik. Model pelembagaan nilai yang cenderung kontras dan menolak sistem nilai lain yang berbeda dengan sistem nilai yang melekat pada dirinya. Model penyerapan nilai yang dilakukan oleh kelompok ini cenderung parsial, terpisah dengan sistem nilai yang dilakukan oleh entitas budaya lain. Dengan demikian model pelembagaan nilai dari komunitas ini cenderung eksklusif, yang berdampak pada sikap keras, fanatis, truth claim, dan tertutup. Komunitas masyarakat demikian cenderung terisolir dan tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya. Kata Kunci: Pelembagaan nilai-nilai humanitas, Akulturasi, kearifan lokal, dan Perdamaian. |
|
Publisher |
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
|
|
Date |
2019-06-29
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/alwijdan/article/view/307
|
|
Source |
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies; Vol. 4 No. 1 (2019): Juni 2019; 13- 28
2541-3961 2541-2051 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/alwijdan/article/view/307/197
|
|
Rights |
Copyright (c) 2019 AL-WIJDÃN: Journal of Islamic Education Studies
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 |
|