Bahasa dan Pendidikan Karakter Dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara (Perspektif Teori Kritis Habermas): Bahasa dan Pendidikan Karakter
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Bahasa dan Pendidikan Karakter Dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara (Perspektif Teori Kritis Habermas): Bahasa dan Pendidikan Karakter
|
|
Creator |
Acetylena, Sita
|
|
Description |
Abstrak Perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam merintis kemerdekaan melalui pergerakan politik maupun melalui pendidikan berbasis karakter dilakukan dengan menjadikan bahasa sebagai salah satu tumpu pergeraknya. Bahasa digunakan sebagai alat menanamkan karakter kebangsaan maupun bahasa sebagai alat diskursus demi meraih kemerdekaan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang bahasa dan pendidikan karakter dalam pandangan Teori Kritis Habermas. Teori kritis Habermas merupakan teori kritis berparadigma komunikatif. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana bahasa dan pendidikan karakter yang dijalankan Ki Hadjar Dewantara tersebut mempengaruhi gerakan perjuangan kemerdekaan di Indonesia sehingga mampu menjadi negara yang berdaulat dan mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bahasa dan Pendidikan Karakter menurut Ki Hadjar Dewantara merupakan hal yang sangat substansial bagi eksistensi dan keberadaban suatu bangsa. Berbicara tentang pendidikan karakter bahwa eksistensi suatu bangsa yang berdaulat, merdeka dan mandiri harus dilandasi oleh landasan spiritual yang kokoh yang tercermin dalam nilai-nilai karakter bangsa khususnya karakter “merdeka lahir batin”, yang dengan itu kemerdekaan yang sejati dapat diwujudkan. Dalam aksi budaya yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara, tidak hanya diskursus kritis dan argumentasi saja yang ada, tapi bisa dikatakan tindakan komunikatif Ki Hadjar Dewantara disebut diskursus spiritualis. Disebut dirkursus spiritualis yaitu karena semua tindakan komunikatif Ki Hadjar Dewantara baik dalam pendidikan di Taman siswa ataupun pada masyarakat Indonesia selalu dilandasi dengan spiritualitas. Jadi, pendidikan karakter Taman Siswa yang merupakan hasil pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah sebuah aksi budaya sejati dengan salah satu jalannya yaitu diskursus spiritualis. Kata Kunci : Bahasa, Pendidikan Karakter, Ki Hadjar Dewantar, Teori Kritis Habermas Abstract Resistance Ki Hadjar Dewantara in pioneering independence through a political movement or through character-based education is done by making the language as a fulcrum ofpengthe strugglemotion. Language is used as a tool to instill national character and language as a means to achieve independence discourse. Therefore, the purpose of this research is to know and understand Ki Hadjar Dewantara thinking about language and character education in view of Critical Theory Habermas. Habermas critical theory is a critical theory of communicative paradigm. In addition, to know how the language and character education undertaken Ki Hadjar Dewantara affects the movement's struggle for independence in Indonesia so as to become a sovereign state and is able to align with other nations in the world. Language and Character Education by Ki Hadjar Dewantara is very substantial for the existence and civilization of a nation. Speaking of character education that the existence of a nation that is sovereign, independent and self-sufficient should be based on a solid spiritual foundation that is reflected in the values of the character of the nation, especially character "independent physically and mentally", which with the true freedom can be realized. In the cultural action carried out by Ki Hadjar Dewantara, not only of critical discourse and arguments are there, but it can be said Ki Hadjar Dewantara communicative action called spiritual discourse. Dirkursus called a spiritualist that for all communicative action Ki Hadjar Dewantara both in education in the Park students and the people of Indonesia always based on spirituality. Thus, character education Taman Siswa which can be thought of Ki Hadjar Dewantara is a true cultural action with one way that spiritual discourse. Keywords: Language, Character Education, Ki Hadjar Dewantar, Critical Theory Habermas |
|
Publisher |
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
|
|
Date |
2018-06-02
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/alwijdan/article/view/121
|
|
Source |
AL-WIJDÁN: Journal of Islamic Education Studies; Vol. 3 No. 1 (2018): Juni 2018; 33-55
2541-3961 2541-2051 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/alwijdan/article/view/121/71
|
|
Rights |
Copyright (c) 2018 AL-WIJDÃN: Journal of Islamic Education Studies
|
|