Kesenjangan Pembangunan di Tingkat Lokal: Refleksi atas Implementasi Otonomi Daerah di Indonesia
Journal of Governance Innovation
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Kesenjangan Pembangunan di Tingkat Lokal: Refleksi atas Implementasi Otonomi Daerah di Indonesia
Kesenjangan Pembangunan di Tingkat Lokal: Refleksi atas Implementasi Otonomi Daerah di Indonesia |
|
Creator |
Rahman, Fathur
Astagini, Arifah Fahmi Effendy, Ahmad Dellan |
|
Subject |
Kata Kunci: Kesenjangan Pembangunan, Pendidikan, Kesehatan, Kabupaten Blitar.
Pembangunan Pendidikan Kesehatan Keywords: Development Gap, Education, Health, Blitar Regency. Development Education Health |
|
Description |
ABSTRACT Development a process that is carried out continuously in order to improve social and economic indicators in a region over time. Blitar Regency is one of regions that has made efforts to improve development. However, in reality there are still areas in Blitar which have development gap, the development only focuses on North Blitar compared to South Blitar. This makes researcher interested in going over the Development Gap in Blitar District as a study. This study aims to determine the causes of the development gap in northern and southern Blitar Districts, in education and health from 1999-2014 by using case study of Kanigoro and Bakung Districts. In this study, direct interviews were conducted with all actors involved with several indicators from education and health sectors which were analyzed using qualitative method. The results of the analysis are presented through interviews which indicate that the causes of development gap in northern and southern Blitar in the education sector are the construction of supporting facilities more focused in Kanigoro District as the downtown, while in Bakung District is only for building maintenance. So, that the school supporting facilities in the Kanigoro District are more complete compared to the Bakung District. Furthermore, development gap also occurs in the health sector, the health center facilities in Kanigoro District does not yet have hospitalization, while in Bakung District has 6 beds for hospitalization. However, Kanigoro District still has a more complete quality of health because in the Kanigoro District there is a Medika Husada Hospital and close to the Ngudi Waluyo general hospital in Wlingi District. ABSTRAK Pembangunan adalah suatu proses yang dilakukan secara terus-menerus dalam rangka memperbaiki indikator sosial maupun ekonomi pada suatu wilayah dari waktu ke waktu. Kabupaten Blitar adalah salah satu daerah yang melakukan upaya untuk meningkatkan pembangunan. Namun, kenyataannya masih ada daerah di Kabupaten Blitar yang mengalami kesenjangan pembangunan, pembangunan hanya berfokus di Blitar Utara dibandingkan Blitar Selatan. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk menjadikan Kesenjangan Pembangunan di Kabupaten Blitar menjadi studi dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya kesenjangan pembangunan di Kabupaten Blitar bagian utara dan selatan, dalam bidang pendidikan dan kesehatan mulai tahun 1999-2014 dengan menggunakan studi kasus Kecamatan Kanigoro dan Bakung. Pada penelitian ini dilakukan wawancara langsung kepada seluruh aktor yang terlibat dengan beberapa indikator dari bidang pendidikan dan kesehatan yang dianalisis menggunakan metode kualitatif. Hasil analisis disajikan melalui hasil wawancara yang menunjukkan bahwa penyebab kesenjangan pembangunan di Blitar utara dan selatan pada bidang pendidikan adalah pembangunan fasilitas pendukung di sekolah lebih fokus dibangun di Kecamatan Kanigoro sebagai pusat kota, sedangkan di Kecamatan Bakung hanya untuk pemeliharaan infrastruktur bangunan. Sehingga mengakibatkan fasilitas pendukung sekolah di Kecamatan Kanigoro lebih lengkap dibandingkan dengan Kecamatan Bakung. Selanjutnya, pada fasilitas puskesmas di Kecamatan Kanigoro belum memiliki rawat inap dan ruang bersalin, sedangkan di Kecamatan Bakung memiliki 6 tempat tidur untuk rawat inap dan ruang bersalin. Hal ini menunjukkan fasilitas Puskesmas Bakung lebih tinggi dibandingkan Puskesmas Kanigoro. Namun, Kecamatan Kanigoro tetap memiliki kualitas kesehatan yang lebih lengkap karena di Kecamatan Kanigoro terdapat Rumah Sakit Swasta Medika Husada dan dekat dengan RSUD Ngudi Waluyo di Kecamatan Wlingi. |
|
Publisher |
Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Raden Rahmat Malang
|
|
Date |
2020-09-11
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/JOGIV/article/view/422
10.36636/jogiv.v2i2.422 |
|
Source |
Journal of Governance Innovation; Vol. 2 No. 2 (2020): Volume 2 Nomor 2 (September 2020); 93-111
2657-1714 2656-6273 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://ejournal.uniramalang.ac.id/index.php/JOGIV/article/view/422/382
|
|
Rights |
Copyright (c) 2020 Fathur Rahman, Arifah Astagini, Ahmad Dellan Fahmi Effendy
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|