Tradisi Khifadh Perempuan Suku Sasak Perspektif Hukum Islam
Journal of Islamic Civilization
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Tradisi Khifadh Perempuan Suku Sasak Perspektif Hukum Islam
|
|
Creator |
Siti Masitoh
Muhaemin |
|
Subject |
Khitan Perempuan
Tradisi Hukum Islam |
|
Description |
A female circumcision is a form of worship that is prescribed in Islam. However, in the Qur’an there is no explicit text (sharih) about this. So that, this raises debate among scholars regarding the determination of the law. In the Sasak tribe, female circumcision is one of the traditions inherent in the surrounding community. According to the tribal custom, the law of implementation is obligatory for women and men. This study aim to determine how the tradition of female circumcision in the sasak tribe and the point of view of Islamic law on the issues of femela circumsicion. The type of research is empirical research using primary data sources obtained from the research location Long Mesangat sub-district collection techniques is observation, interviews and documentation that are analyzed descriptively qualitatively. The result of this study are the practice of female circumcision of the Sasak tribe in Long Mesangat sub-district is very carried out because of the beliefe of the tribal community that female circumcision means Islam and the proses of self-purification by cutting the tip of clitoris. Then the public perception of the legal practice that is considered mandatory is not by Islamic law. In Islam, the implementation of female circumcision is recommended (sunah). Khitan perempuan merupakan salah satu ibadah yang disyariatkan dalam Islam. Namun, dalam Al-Qur’an tidak ada nash yang sharih menjelaskan hal tersebut. Sehingga hal ini menimbulkan perdebatan di kalangan ulama mengenai hukumnya. Pada suku Sasak, sunat menjadi salah satu tradisi yang melekat pada masyarakat sekitar. Menurut kepercayaan adat suku tersebut hukum pelaksanaannya wajib bagi perempuan maupun laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latarbelakang tradisi khifadh pada suku sasak dan pandangan hukum Islam terhadap masalah khifadh perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris yang menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari lokasi penelitian Kecamatan Long Mesangat dengan teknik pengumpulan datanya observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Proses analisis yang digunakan terdiri dari empat alur yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian yaitu tradisi khifadh perempuan pada suku Sasak di kecamatan Long Mesangat dilakukan karena kepercayaan masyarakat suku tersebut bahwa khifadh perempuan berarti mengislamkan dan proses penyucian diri dengan cara memotong ujung klitoris. Adapun persepsi masyarakat sekitar terhadap praktik pelaksanaan yang diangap wajib, ternyata tidak sesuai dengan syariat Islam. Dalam Islam, khifadh perempuan merupakan ibadah yang dianjurkan (Sunah). |
|
Publisher |
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
|
|
Date |
2021-12-18
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JIC/article/view/2392
|
|
Source |
Journal of Islamic Civilization; Vol. 3 No. 2 (2021): Journal of Islamic Civilization; 107-121
Journal of Islamic Civilization; Vol 3 No 2 (2021): Journal of Islamic Civilization; 107-121 2657-1013 2657-1021 10.33086/jic.v3i2 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JIC/article/view/2392/1546
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Siti Masitoh, Muhaemin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 |
|