Keabsahan Wali Muhakkam Dalam Hukum Islam Perspektif Imam Syafi'i Dan Syafi'yyah
Tamaddun
View Archive InfoField | Value | |
Title |
Keabsahan Wali Muhakkam Dalam Hukum Islam Perspektif Imam Syafi'i Dan Syafi'yyah
|
|
Creator |
Khanif, Abdulloh
|
|
Description |
A happy marriage is everyone’s goal who are planning to married. To successfully achieve it, when husband and wife is married a legal marriage by a marriage guardian. The issue of guardianship of marriage has been conveyed by the Qur'an and al-Hadith, but related to the existence of muhakkam guardians it is not explicitly stated in the Qur'an or al-Hadith, so that there are different understandings among the scholars, especially between Imam Shafi'i, Abu Ishaq Ash-Syairozi and Imam Nawawi. The Syafi'i madhhab in determining the validity of a muhakkam guardian basically has the same essence, but in determining whether a muhakkam guardian is valid when marrying a prospective husband and wife, this is what inspires the author to conduct analysis and study in the concepts offered by Imam Shafi' i, Abu Ishaq Ash-Syairozi and Imam Nawawi. This research uses library research type with descriptive qualitative approach using primary and secondary data which is analyzed using content analysis method (content analysis). The results of the study say that: in looking at the guardian muhakkam between Imam Syafi'I and Syafi'iyah there are several kinds of formulations, including Wali Muhakkam in a review of Islamic law is allowed and legal to marry a woman with several conditions. In determining the guardian of Muhakkam, Imam Syafi'i and Imam Nawawi there is no difference. He both only requires that a Muhakkam guardian must be a just person. So this criterion is not different from the criteria for marriage guardians in general. But in the view of Abu Ishaq Asy Shirazi, the guardian of Muhakkam must be an expert in knowledge and Muhjtahid. Rumah tangga yang bahagia adalah merupakan tujuan dan cita-cita bagi semua orang yang ingin membina mahligai rumah tangga, dan untuk mewujudkannya adalah apabila pasangan suami istri menikah dengan pernikahan yang sah oleh seorang wali nikah. Persoalan wali nikah telah di sampaikan oleh al-Qur’an maupun al-Hadits, namun terkait dengan keberadaan wali muhakkam secara eksplisit tidak tercantum dalam al-Qur’an maupun al-Hadits, sehingga terjadi pemahaman yang berbeda-beda dikalangan para ulama’ terutama antara Imam Syafi’i, Abu Ishaq Asy-Syairozi dan Imam Nawawi. Madzhab Syafi’i dalam menentukan keabsahan wali muhakkam pada dasarnya mempunyai inti sari yang sama, namun dalam menentukan apakah wali muhakkam adalah sah ketika menikahkan calon suami istri, hal inilah yang menggugah penulis untuk melakukan analisis dan kajian dalam konsep yang di tawarkan oleh Imam Syafi’i, Abu Ishaq Asy-Syairozi dan Imam Nawawi. Dalam penelitian ini menggunakan jenis library research dengan pendekatan kualitatif deskritif dengan menggunakan data primer dan sekunder yang di analisis menggunakan metode content analysis (analisis isi). Hasil penelitian mengatakan bahwa: dalam memandang wali muhakkam antara Imam Syafi’I dan Syafi’iyah terdapat beberapa ragam rumusan, di antaranya Wali Muhakkam dalam tinjauan hukum Islam diperbolehkan dan sah untuk menikahkan seorang wanita dengan beberapa syarat. Dalam menentukan wali Muhakkam, Imam Syafi’i dan Imam Nawawi tidak ada perbedaan. Beliau berdua hanya mensyaratkan seorang wali Muhakkam haruslah orang yang adil. Sehingga kriteria ini tidaklah berbeda dengan kriteria wali nikah pada umumnya. Tetapi menurut pandangan Abu Ishaq Asy Syirazi wali Muhakkam haruslah orang yang ahli ilmu dan Muhjtahid. |
|
Publisher |
Institut Agama Islam (IAI) Uluwiyah Mojokerto
|
|
Date |
2021-09-04
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
http://ejournal.iaiuluwiyah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/187
|
|
Source |
Tamaddun; Vol 6 No 2 (2021): TAMADDUN; 61-80
Tamaddun; Vol 6 No 2 (2021): TAMADDUN; 61-80 2528-2565 1979-8350 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
http://ejournal.iaiuluwiyah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/187/133
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Tamaddun
|
|