Record Details

Kiai dan Lingkungan Hidup; Revitalisasi Krisis Ekologis Berbasis Nilai Keagamaan di Indonesia

Journal of Islamic Civilization

View Archive Info
 
 
Field Value
 
Title Kiai dan Lingkungan Hidup; Revitalisasi Krisis Ekologis Berbasis Nilai Keagamaan di Indonesia
 
Creator Romdloni, Muhammad Afwan
Sukron Djazilan, Muhammad
 
Subject Kiai, ecological crisis, environmental jurisprudence, ecotheology.
Kiai, krisis ekologi, fiqih lingkungan, ekoteologi.
 
Description The environment becomes an important part of human life, without which humans would not be able to survive in the world. However, with the greedy nature and economic libido makes people forget and neglect the risks that will be experienced. This happens because human awareness of their responsibilities as kholifah in charge of balancing the condition of the earth has vanished. This ecological awareness comes from the beliefs of every individual. So that the function of religion is expected to be a role of view in human life in order to preserve the environment as a form of ijtihad for the earth. The more so it can integrate the teachings of monotheism, and Sufism should be compounded with the teachings of fiqh so that the concept of an holistic-integral environment appears. In this case a religious leader has a very important role as an agent of change, as well as being able to provide confidence, motivation and solutions in restoring the ecological crisis that has plagued Indonesia and even the world. Although not all kiai have the same role, at least they have a breath of fresh air in an environmental problem with a religious perspective.
Lingkungan hidup menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, tanpanya manusia tidak akan bisa bertahan hidup di dunia. Akan tetapi dengan sifat serakah serta libido ekonominya membuat manusia lupa dan lalai akan resiko yang akan dialami. Hal ini terjadi karena kesadaran manusia akan tanggungjawabnya sebagai kholifah yang bertugas dalam menyeimbangakn keadaan bumi ini telah sirna. Kesadaran ekologi ini berasal dari keyakinan setiap individu. Sehingga fungsi agama diharapkan menjadi role of view dalam kehidupan manusia guna melestarikan lingkungan sebagai wujud ijtihad untuk bumi. Lebih-lebih bisa menitegrasikan ajaran tauhid, dan tasawuf harus disenyawakan dengan ajaran fiqih sehingga muncul konsep lingkungan yang holistic-integral. Dalam hal ini seorang tokoh agama memiliki peran yang sangat penting sebagai agent of change, sekaligus mampu memberikan keyakinan, motivasi serta solusi dalam mengembalikan krisis ekologi yang melanda Indonesia bahkan dunia. Meskipun tidak semua kiai memeliki peran yang sama, paling tidak sudah memberikan angin segar dalam masalah lingkungan perspektif agama.
 
Publisher Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Date 2019-10-28
 
Type info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Peer-reviewed Article
 
Format application/pdf
 
Identifier https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JIC/article/view/1322
10.33086/jic.v1i2.1322
 
Source Journal of Islamic Civilization; Vol. 1 No. 2 (2019): History and Social Change; 119-129
Journal of Islamic Civilization; Vol 1 No 2 (2019): History and Social Change; 119-129
2657-1013
2657-1021
10.33086/jic.v1i2
 
Language eng
 
Relation https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JIC/article/view/1322/956